Jumat, 31 Agustus 2018

Ambillah Apa Yang Diberikan Pasar

Jika Anda pergi ke sebuah toko dengan maksud membeli segelas susu segar, tetapi ternyata toko tersebut tidak menyediakan susu, hanya menjual orange juice. Apa yang akan Anda lakukan? Ada 3 kemungkinan:


1. Meninggalkan toko itu dan pergi ke toko lain yang menjual segelas susu
2. Meninggalkan toko tersebut dan tidak jadi membeli susu
3. Membeli segelas orange juice dari toko itu.

Pada akhirnya pilihan Anda akan tergantung dari apakah Anda memang membutuhkan susu. Jika Anda perlu minuman dengan kandungan gizi tinggi maka Anda akan memilih opsi 1 atau 2, tetapi jika Anda hanya ingin menghilangkan rasa haus, maka Anda bisa memilih opsi 3. Analogi susu dan orange juice ini bisa diterapkan juga dalam trading forex.

Salah satu alasan mengapa banyak trader yang mengalami kerugian adalah karena mereka mengharapkan bisa membeli segelas susu dari toko yang hanya menjual orange juice. Trading adalah methodical atau mengikuti metode tertentu. Ini artinya kita telah menyiapkan rencana dan strategi kapan akan buy atau sell. Rencana ini mencakup keadaan pasar tertentu yang sesuai dengan strategi kita.

Mengharapkan satu strategi bisa berjalan pada kondisi pasar yang berubah-ubah adalah tidak realistis. Strategi yang bisa berjalan dengan baik pada saat krisis tahun 2008-2009 cenderung gagal jika diterapkan pada masa recovery saat ini.

Dua kondisi pasar yang layak untuk trading adalah trending dan sideways (ranging). Strategi untuk kondisi trending sangat populer dan digunakan oleh sebagian besar trader forex. Hal ini disebabkan karena keadaan trending relatif mudah untuk diidentifikasi dan lebih profitable. Kondisi sideways (ranging) memerlukan 2 level sebagai pembatas range dan biasanya menjadi favorit bagi trader pemula yang baru belajar cara menentukan level support dan resistance. Mereka trading dengan strategi buy pada support dan sell pada resistance.

Meski kedua kondisi pasar tersebut relatif mudah untuk diidentifikasi tetapi banyak trader yang merugi karena mereka menggunakan strategi yang salah pada suatu kondisi pasar tertentu. Setelah trader mempunyai strategi yang menurutnya paling bisa diandalkan, ia harus mengidentifikasi pada kondisi pasar yang bagaimana strateginya bisa berjalan dengan baik, kemudian tunggu hingga pasar ‘memberi’ kondisi yang diinginkan.

Dengan analogi diatas, jika strategi Anda pas untuk kondisi sideways, sama dengan Anda akan membeli segelas susu karena Anda memang sedang membutuhkan minuman bergizi tinggi (atau pasar yang sideways). Jika kondisi pasar masih trending seharusnya Anda tidak masuk pasar hingga keadaan berubah menjadi sideways.

Banyak trader yang mempunyai berbagai macam strategi. Mereka mengamati pergerakan beberapa pasangan mata uang  favoritnya, misalnya EUR/USD, dan masuk pasar dengan strategi yang telah disiapkan untuk EUR/USD. Hal ini sama dengan Anda membeli orange juice karena lebih tertarik pada minuman untuk menghilangkan rasa haus daripada kandungan spesifik yang ada pada minuman tersebut, atau Anda lebih tertarik trading pada EUR/USD (menghilangkan rasa haus) dari pada trading dengan strategi tertentu (minuman untuk menghilangkan rasa haus).

3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

#1. Kesalahan Gambler (Penjudi)
Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.
Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.

#2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian
Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).
Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".

#3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar
Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

Seperti yang dikatakan oleh George Soros, "Yang penting adalah bukan apakah Anda benar atau salah, tapi berapa banyak uang yang Anda buat ketika Anda benar dan berapa banyak Anda loss ketika Anda salah."
Poin ini perlu dicamkan oleh trader, sebagaimana juga ungkapan-ungkapan berharga lainnya dari trader forex paling terkenal di dunia ini.

3 Hal Yang Membatasi Profit Anda

Anggaplah Anda telah lulus sebagai ’’breakeven trader’’ dan Anda telah bisa menghasilkan profit yang konsisten. Sekarang Anda sedang berusaha untuk meningkatkan profit Anda karena Anda tahu sebenarnya bisa berbuat lebih dari yang kini telah Anda lakukan. Namun dalam kenyataannya ada tiga hal yang bisa membatasi profit Anda, yaitu:

#1. Position size yang tidak sesuai.
Position sizing adalah elemen kunci management resiko yang bisa membedakan antara memperoleh profit besar dan hanya mendapatkan profit yang kecil. Dalam hal ini selain pengaturan risk/reward, Anda juga harus mengetahui kapan mesti trading dengan ukuran lot yang besar dan kapan harus trading dengan ukuran lot kecil, atau Anda harus bisa mengatur position size.

Jika pasar bergerak sesuai dengan arah prediksi Anda dan sistem trading Anda mengisyaratkan sinyal dengan probabilitas yang tinggi dengan potensi reward yang besar, maka adalah saat yang tepat untuk meningkatkan resiko Anda. Dalam permainan blackjack, hal ini seperti Anda bertaruh dengan nilai besar saat kartu berpihak pada Anda. Sebaliknya jika Anda melihat ketidak-pastian seperti jika Anda trading pada saat rilis berita fundamental, dan juga potensi reward yang tidak pasti, Anda bisa mengurangi resiko dengan memperkecil ukuran lot trading.

#2. Ketidak-mampuan beradaptasi dengan kondisi pasar.
Untuk memaksimalkan perolehan Anda dari perubahan harga pasar, Anda harus fleksibel dan mengetahui bagaimana mengatur posisi Anda pada saat terjadi perubahan pergerakan harga. Anda tidak bisa mengharapkan pergerakan yang besar ketika volatilitas sedang rendah dan kondisi pasar sedang sideways (ranging). Hal ini tidak akan berjalan baik.

Anda harus mempunyai alasan yang kuat pada apa yang Anda harapkan dan selalu merencanakan trading Anda dengan kondisi pasar yang ada. Dalam hal ini Anda harus bisa beradaptasi dengan kondisi pasar dan tidak melawan kondisi tersebut.

#3. Rasa takut.
Masuk posisi buy pada saat harga telah naik atau masuk sell saat harga telah turun akan membuat trading Anda sesuai dengan momentum yang tengah terjadi, tetapi ada kekurangannya. Yang pasti Anda tidak memperoleh harga buy atau sell yang bagus, apalagi jika pergerakan naik atau turunnya harganya cukup kuat. Biasanya Anda akan masuk pada level harga yang rawan berbalik arah (pull back).

Dalam kondisi yang demikian Anda akan cenderung takut dan ragu, sehingga posisi Anda bisa tidak optimal, atau Anda masuk setelah pasar bergerak cukup jauh. Cara trading yang demikian sering disebut dengan memburu pasar (chasing the market).

Ketiga hal diatas perlu diperhatikan trader. Sekalipun mungkin Anda telah bisa menghasilkan profit secara rutin bukan berarti Anda harus berhenti melakukan perbaikan-perbaikan.

10 Kaidah Menggunakan Chart Dalam Trading Forex

Grafik, atau Chart, digunakan secara luas oleh para trader, baik itu grafik garis (line chart), grafik bar (bar chart), maupun candlestick. Sepintas, cara memakainya mudah. Cukup melihat grafik, pasang indikator, lalu buka posisi sesuai strategi/sistem trading yang dipakai. Namun, tahukah Anda bahwa ada 10 kaidah menggunakan chart dalam trading forex yang sering diabaikan oleh trader?

Berikut beberapa aturan tersebut, yang disarikan dari tulisan Michael Kahn, seorang analis, penulis, sekaligus kolumnis tentang pasar finansial. Tiga bukunya tentang analisa teknikal laris manis dan kolomnya di media Barron's Online pun banyak jadi rujukan, sehingga dapat ditebak bahwa panduan menggunakan chart dalam trading forex ini bisa bermanfaat bagi kita:

#1. Jika tidak melihat trend dan pola-pola segera setelah membuka chart, berarti disitu tak ada tren maupun pola-pola tertentu.
Jangan memelototi chart terus menerus. Semakin lama dipelototi, semakin otak kita akan berusaha membuat pola tertentu, meskipun sebenarnya tidak ada apa-apa.

#2. Jika tidak bisa menentukan apakah pasar itu bullish atau bearish setelah tiga indikator, maka jangan berusaha untuk menganggap ada trend disitu.
Menurut Kahn, semakin banyak indikator yang digunakan, maka makin besar kemungkinannya akan muncul "sesuatu" yang tidak benar. Kahn menilai bahwa jika sudah menerapkan tiga atau empat indikator (volume, momentum, trend, dan Fibonacci) tetapi tak bisa menemukan apa-apa, maka itu artinya pasar memang belum memutuskan akan terjadi apa-apa.

#3. Jangan memaksa chart untuk memunculkan hal yang kita inginkan.
Sesungguhnya kita bisa saja mengganti-ganti indikator agar entah bagaimana caranya indikator itu memunculkan suatu bias tertentu yang kita inginkan, tetapi hal itu tidak tepat. Kita tak bisa mendikte pasar.

#4. Setiap kali menggunakan chart dalam trading forex, pastikan memeriksa satu timeframe lebih besar dari chart yang kita gunakan untuk melihat gambaran pasar yang lebih besar, khususnya bagi trader jangka panjang (chart weekly untuk swing trader, chart monthly untuk position trader). Pasalnya, akan mudah sekali untuk terjebak koreksi sesaat jika tak melihat gambaran pasar yang lebih besar.

#5. Periksa baik bar (atau candle) maupun Close-Only Line Chart (grafik garis berdasarkan Closing Price).
Kadang-kadang level high dan low penting terbentuk dalam pergerakan intraday atau intra-week, tetapi kadang juga level-level itu hanyalah anomali. Kaidah menggunakan chart dalam trading forex yang satu ini terutama penting bagi position traders.
#6. Pola - pola chart yang muncul harus proporsional dengan trend yang berusaha dikoreksi atau dibalikkan olehnya.
Kahn menyatakan bahwa ia "suka" kalau trend setidaknya tiga kali lebih panjang dari pola. Konkritnya: koreksi tiga hari tidak cukup untuk membalik trend harga yang sudah berlangsung enam bulan, sedangkan pullback tiga bulan setelah enam bulan reli bisa jadi merupakan trend baru bukannya koreksi.
#7. Pola-pola chart harus simetris.
Pola Triangle harus kelihatan seperti triangle, bukannya tinggi sekali di satu sisi dan super mini di sisi satunya. Demikian pula pola Head and Shoulders harus nampak seperti satu puncak dengan dua puncak yang lebih kecil tapi setara di kedua sisi-nya, bukan timpang satu bahu tinggi dan satunya lagi melorot.
#8. Kondisi pasar belum berubah selama price action belum menunjukkan perubahan.
Menurut Kahn, sentimen pasar adalah "kemewahan" bagi kita karena sering sulit dikuantifikasikan. Tak peduli seberapa kuat sinyal yang dikirim indikator dan kondisi fundamental pasar, perubahan kondisi pasar baru muncul ketika ada price action yang menunjukkannya. Pasar overbought pun bisa makin overbought jika baru indikator saja yang mengatakan itu overbought.
#9. Selalu konfirmasi satu tipe indikator dengan tipe indikator yang berbeda.
Umpamanya, konfirmasikan RSI dengan indikator On-Balance Volume, bukan dengan MACD. Hati-hati dan pastikan tipe indikator yang dipakai antara untuk mendeteksi sinyal dan mengkonfirmasi adalah tipe yang berbeda, jangan hanya memakai banyak sekali indikator tetapi ternyata semuanya indikator momentum (RSI, Commodity Channel Index/CCI, Stochastic).
#10. Jika stop loss tersentuh, maka tutup posisi.
Jangan menunda-nunda dalam menutup posisi loss, karena semua loss besar bermula dari loss kecil. Kita boleh-boleh saja me-review ulang sebuah posisi trading yang kena stop loss di atas chart, tetapi jangan berusaha membela mati-matian posisi yang sudah kalah.

Melindungi Profit Dengan Trailing Stop

Seringkali di chat room ada temen trader yang nanya: “udah ijo 100 pips nih…, close gak ya?” Gak tau sih… dia bilang githu dalam rangka mencari pendapat beneran ato sekedar pamer. Yang jelas, kalo saya yang diminta saran singkatnya sih saya akan bilang: “close ajah, mo ambil profit aja kok repot”. Nah, kalo diminta saran rada seriusnya sih, saya akan bilang: "Liat trend-nya dulu aja, kalo udah lemah, close ajah, kalo masih kuat, geser aja SL-nya”.

Nah, geser-geser SL ini disebut trailing stop dan intinya dimaksudkan untuk melindungi profit yang telah kita peroleh. Ngomong-ngomong masalah geser-menggeser SL (dan TP) ini, masing-masing trader punya kebiasaan masing-masing. Ada temen trader yang biasa menggeser SL setiap 10 pips, ada juga yang menggunakan patokan menggeser SL setiap setengah TP. Maksudnya, kalo misalnya dia ambil TP 50 pips, maka SL akan digesernya setiap 25 pips.

Ada trader yang menggunakan patokan support-resistant dalam menggeser SL, ada juga yang menggunakan level-level fibonacci sebagai patokannya. Apapun patokan yang kita gunakan untuk menggeser SL, yang jelas sih, diharapkan dengan upaya ini, profit yang sudah kita peroleh akan terlindungi. Jangan sampai sebenernya posisi udah “pernah” ijo, tapi karena kemudian pergerakan berbalik arah, akhirnya justru loss yang kita dapet. Sebenernya selain kita bisa menggeser SL, kita juga bisa menggeser TP kita mengikuti kekuatan trend.

Memang butuh ketelatenan tersendiri, terutama kalo kita trading di trading platform yang mengharuskan kita melakukan geser menggeser ini secara manual. Akan tetapi dengan menggeser TP (dan SL) kita akan bisa terus mengikuti trend tanpa “rugi” spread. Maksudnya? Begini, kita memang bisa segera meng-close posisi yang udah ijo untuk bisa segera mengambil keuntungan yang sudah kita peroleh. Kalopun trend ternyata masih berlanjut, kita bisa melakukan open position lagi.

Iya sih, cara ini memang lebih mudah, tapi dengan berkali-kali melakukan open-close position, berarti
kita akan berkali-kali juga terkena spread. Iya kalo spread “cuma” 2 pips kadang-kadang di beberapa
broker, untuk pair-pair tertentu, spead bisa mencapai 9 sampai belasan pips yang tentunya akan
lumayan kalo bisa dihindari. Nah, melakukan trailing TP dan SL ini bisa dilakukan untuk mengikuti
pergerakan yang ada, tanpa berkali-kali terkena spread.
Hambatan utama untuk melakukan trailing ini adalah kurangnya ketelatenan. Apalagi kalo trading
platform yang kita gunakan mengharuskan kita menggeser-geser TP maupun SL secara manual. Kita
harus rajin-rajin memantau chart dan menggeser SL maupun TP secara manual yang tentunya
lumayan butuh waktu dan ketelatenan extra. Bagi trader yang hanya bisa meluangkan waktu yang
relatif terbatas untuk trading, bisa jadi trailing secara manual ini memang susah untuk dilakukan.
Terus terang saya sendiri seringkali harus secara berkala mengecek posisi plus menggeser SL atau TP
kalo memungkinkan. Tapi seringkali ya “kecolongan” juga sih. Begitu di cek, eh, posisi udah terclosed.
Mungkin dasarnya sifat manusia yang kurang bersyukur ya. Udah kena TP, kok ya bisa-bisanya masih
menyesal juga. Biasanya sih yang terlintas dalam pikiran: “yah.. kok tadi cuma ambil 50 pips sih…
padahal geraknya sampai 100 pips lebih…” Nah tuh… kalo kata mentor saya, menyesali keputusan
yang telah kita ambil dalam bertrading itu tandanya kita belum punya psikologis yang matang untuk
jadi seorang trader. Tapi bagaimanapun, saya setuju dengan pendapat seorang temen, bahwa SL ijo
itu bisa bikin hati lebih tenang. Jadi? Ya telaten-telaten lah melakukan trailing.

5 Langkah Untuk Sukses Dalam Trading Forex

Tulisan ini adalah mengenai pengalaman seorang trader forex yang merasa telah sukses dalam profesi tradingnya. Langkah-langkah apa saja yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia forex? Berikut penuturannya tentang lima langkah untuk sukses dalam trading forex. Ia telah menjalani langkah-langkah ini hingga merasa nyaman dalam trading dan account-nya berkembang dengan profit yang konsisten.

#1. Mengikuti Perkembangan Hasil Trading.
Membuat sebuah jurnal trading untuk evaluasi hasil trading dari hari ke hari, sangat penting dilakukan oleh seorang trader yang ingin sukses dalam trading forex dan ingin "trading for living". Jurnal trading berisi track record hasil trading dari waktu ke waktu, kurva equity (equity curve), dan kurva balance, serta komentar atau catatan kecil didalamnya.

Track record hasil trading dan kurva equity mungkin bisa Anda peroleh dari platform trading broker forex tempat Anda menginvestasikan dana dan trading. Namun, saya lebih suka membuat jurnal trading sendiri sesuai selera, hingga saya merasa nyaman dan bebas memberikan catatan kecil atau komentar tentang hal atau kejadian penting dalam trading.

Saya selalu mencatat posisi trading setiap saya masuk atau menutup posisi, melakukan evaluasi cara trading dengan melihat kurva equity, dan memantau perkembangan hasil akhir trading keseluruhan melalui kurva balance (tidak termasuk posisi yang masih open). Berbeda dengan rencana trading yang berisi strategi dan money management untuk diterapkan saat kita trading; jurnal trading adalah alat untuk introspeksi diri, dimana posisi kita sekarang dan bagaimana perkembangan hasil trading kita.

Jika rencana trading adalah pakaian kita, maka jurnal trading adalah cermin, sudah pantaskah penampilan kita? Tanpa bercermin, tentu kita tidak tahu bagaimana penampilan kita. Jurnal trading Anda adalah ukuran perkembangan hasil akhir trading Anda.

#2. Menjaga Kestabilan Emosi
Seperti telah kita ketahui, melibatkan emosi dalam trading bisa berakibat fatal dan beujung pada kehancuran account trading.

Jika Anda telah bisa mengendalikan emosi Anda ketika trading, tetapi karena pengaruh di luar trading membuat emosi Anda tidak stabil, maka sebaiknya Anda tidak trading dulu sampai emosi Anda kembali stabil.

Jika Anda trading ketika merasa stress atau tertekan karena sesuatu hal di luar trading, maka efek terhadap trading Anda akan negatif. Mungkin Anda bisa konsentrasi, tetapi efek negatif dari tekanan emosi tersebut akan sangat berpengaruh ketika Anda mengambil keputusan. Dari pengalaman saya, melakukan pekerjaan lain di luar trading ketika sedang stress, akan membantu memulihkan emosi.

Trading forex sangat rentan oleh pengaruh emosi, oleh karena itu jagalah kestabilan emosi ketika Anda trading.

#3. Menjaga Konsistensi Proses Trading
Proses trading adalah penerapan langkah-langkah sesuai urutan dalam rencana trading dengan konsisten, berapapun besarnya balance dalam account trading Anda. Proses trading yang konsisten berakibat pada hasil trading yang konsisten pula. Kecakapan (skill) Anda dalam trading forex diukur dengan hasil akhir trading yang konsisten dalam jangka panjang, bukan hasil dari sekali atau dua kali masuk pasar.

Sangat mungkin balance dalam account Anda akan terus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu, tapi hendaknya Anda tetap menjaga konsistensi proses trading Anda. Banyak trader yang tidak konsisten dengan proses trading setelah balance account-nya makin bertambah besar. Mereka menyederhanakan rencana tradingnya dengan mengabaikan hal-hal yang sebelumnya selalu diperhatikan, sehingga hasil akhir tradingnya malah mengecewakan.

Mereka menganggap lebih mudah trading dengan balance besar daripada mengelola balance kecil. Skill trading mereka telah berubah (atau mungkin menurun) karena menganggap enteng konsistensi proses trading.

Perhatikan: Seorang pemain gitar rock yang benar-benar jago seperti Jimi Hendrix (almarhum) atau Ritchie Blackmore (Group Deep Purple) akan sama skill bermainnya baik menggunakan electric guitar yang murahan atau yang mahal. Seorang trader forex yang profesional akan sama skill tradingnya baik ketika mengelola dana US$ 1,000 atau US$ 1,000.000.

#4. Selalu Realistis
Anda seharusnya realistis dalam menyikapi hasil trading Anda. Jika hasilnya masih belum seperti yang Anda harapkan dan Anda merasa perlu belajar lagi atau perlu mencoba suatu strategi trading dengan account demo, lakukanlah itu.

#5. Metode Trading Yang Sederhana Dan Efektif
Usahakan agar metode trading dalam rencana trading Anda tidak rumit dan mudah diterapkan, serta efektif dan profitable dalam jangka panjang. Lha apakah ada metode trading yang demikian? Bagi saya yang telah menggunakan metode trading dengan price action, saya merasa metode tersebut mudah diterapkan, sederhana, efektif, dan yang paling penting profitable.

Setiap orang bisa memiliki strateginya masing-masing, tetapi tak boleh mengabaikan poin penting bahwa Anda bisa menerapkannya dan strategi itu bisa menghasilkan profit secara efektif.

3 Langkah Sederhana Untuk Scalping

Salah satu yang paling sulit bagi scalper sebelum entry adalah menentukan strategi. Strategi trading ada yang kompleks dan ada yang sederhana, dan membuat rencana untuk entry dengan strategi tertentu bagi scalper tidak harus kompleks. Artikel ini mencontohkan strategi trading yang sederhana dengan indikator CCI (Commodity Channel Index) untuk scalping. Hanya 3 langkah yang perlu dilakukan yaitu menentukan arah trend, menentukan momentum entry dengan indikator CCI, dan menentukan level exit sesuai dengan management resiko.

#1 Menentukan Arah Trend
Scalper biasanya menggunakan time frame 1 menit hingga 15 menit. Untuk menentukan arah trend biasanya digunakan indikator exponential moving average (ema). Pada contoh NZD/USD berikut digunakan ema periode 200. Jika harga bergerak diatas garis kurva ema-200 maka diasumsikan trend sedang bullish dan trader akan menunggu peluang momentum untuk buy, sebaliknya jika harga bergerak dibawah ema-200 maka trader menunggu peluang sell.

Dari gambar di atas, tampak harga masih trending dengan kuat yang ditunjukkan oleh jarak antara penutupan harga dengan ema-200 yang makin lebar. Selain itu pergerakan harga juga membentuk level-level higher high (level high baru yang lebih tinggi dari level high sebelumnya) dan higher low (level low baru yang lebih tinggi dari level low sebelumnya) yang merupakan ciri pergerakan uptrend.

#2 Momentum Entry Dengan Indikator CCI
Karena trading dengan time frame rendah, maka setelah mengetahui arah trend trader harus segera menentukan momentum entry sebelum momentum tersebut hilang dan trend berubah. Salah satu indikator yang bisa membantu menentukan momentum entry adalah CCI. Selain digunakan untuk mengetahui keadaan overbought dan oversold, indikator CCI juga menunjukkan siklus pergerakan harga atau saat-saat pergantian arah trend, yaitu ketika terjadi divergensi antara arah pergerakan harga dan arah pergerakan indikator.

Karena pada contoh ini pergerakan harga uptrend, maka trader akan menunggu terjadinya keadaan oversold untuk entry, yaitu ketika CCI berada dibawah level -100 seperti tampak pada gambar diatas. Sebaliknya untuk entry sell dilakukan hanya bila harga bergerak dibawah garis kurva indikator ema-200 dan indikator CCI menunjukkan keadaan overbought.

#3 Level Exit Sesuai Dengan Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah hal yang krusial dalam scalping karena biasanya trader akan entry beberapa kali dalam sehari. Trader bisa menggunakan level ekstrem (tertinggi atau terendah) sebelumnya sebagai level stop loss, atau dengan menentukan level stop loss pada garis kurva itu sendiri. Risk/reward ratio tidak harus tinggi, tetapi usahakan lebih besar dari 1:1.

Indikator Volume Pada Platform Metatrader

Perdagangan forex tidak terpusat seperti halnya perdagangan saham, sehingga volume yang terukur pada platform trading tidak menunjukkan volume perdagangan seluruh partisipan pasar forex, melainkan terbatas hanya pada mereka yang trading di suatu broker tertentu. Dengan demikian, ukuran volume sebuah broker untuk suatu pasangan mata uang tertentu bisa berbeda dengan broker lainnya.

Namun demikian, jika melihat beberapa strategi yang digunakan dalam trading forex, kita akan menjumpai strategi trading dengan menggunakan indikator volume. Hal ini tentu logis karena naiknya volume perdagangan akan menyebabkan pergerakan harga semakin predictable atau dengan mudah bisa diperkirakan. Pada saat harga bergerak uptrend, volume buy yang naik akan menyebabkan trend semakin kuat dan sebaliknya jika volume sell yang dominan maka trend akan melemah dan bahkan bisa berbalik bearish.

Strategi trading dengan indikator volume ini sangat relevan di pasar saham (bukan indeks harga saham), karena transaksi pada perdagangan saham selalu mencantumkan data volume, namun kurang relevan untuk pasar forex. Menurut mereka yang trading menggunakan platform Metatrader 4, data volume yang ditampilkan menunjukkan jumlah trade yang telah dilakukan, tergantung dari server broker mana trader tersebut melakukan transaksinya. Semakin banyak trader yang bertransaksi pada suatu broker akan semakin akurat indikator volume yang ditampilkan.

Dalam hal ini, volume diukur berdasarkan tick, dan ketika terjadi perubahan harga bid (dan ask) pada tampilan platform trading, maka volume akan bertambah. Volume yang tinggi adalah akibat seringnya harga berubah, dan sebaliknya volume rendah menunjukkan jarangnya perubahan harga. Jadi, volume dalam pasar forex tidak diukur dalam jumlah kontrak yang diperdagangkan seperti halnya pasar saham.

Namun demikian, platform Metatrader digunakan hanya oleh para trader retail yang jumlahnya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan trader di institusi keuangan besar yang menentukan pergerakan harga pasar. Trader institusi keuangan dan bank besar menggunakan platform trading yang sama sekali berbeda dengan trader retail yang menggunakan Metatrader, sehingga tick volume pada Metatrader tidak menunjukkan besarnya volume dari transaksi dari keseluruhan partisipan pasar forex. Selain itu, para trader institusi tersebut juga tidak menggunakan server broker trader retail.

Jika kebetulan Anda menggunakan strategi yang melibatkan indikator volume dalam Metatrader seperti Volume, On Balance Volume, Money Flow Index, Force Index dan lainnya, termasuk jika Anda menggunakan Expert Advisor (EA) yang berbasis indikator volume, sebaiknya Anda memilih broker besar yang sangat likuid. Perlu diketahui bahwa akurasi volume pada live account jauh lebih akurat dari demo account.

Cara Untuk Menggunakan Indikator Parabolic SAR

Pada kesempatan kali ini kita akan berbicara tentang salah satu indikator trend yang banyak dipakai orang. Indikator ini mampu memberikan sinyal pembalikan dari sebuah pergerakan harga. Indikator tersebut adalah Parabolic SAR.

Cara menggunakan indikator Parabolic SAR sebetulnya tidak jauh berbeda seperti menggunakan indikator moving average. Poin penting dalam menentukan level entry adalah menunggu peristiwa breakout setelah indikator menujukkan peristiwa pembalikan arah.

Untuk mempermudah dalam menjelaskan, kali ini sudah saya siapkan gambar salah satu pergerakan harga dengan beberapa keterangan tambahan.

Oke, hal yang perlu diperhatikan adalah awal mula pergerakan. Pada gambar di atas sudah diberi keterangan Awal Harga Turun, dari situ kita mencoba mengawali dalam melakukan analisis untuk menentukan level entry yang tepat.

Pada gambar sudah ada garis trendline putih sebagai pembatas atau tanda jika harga telah breakout dari level resistance.

Setelah Awal Harga Turun, maka muncul Parabolic SAR Up Trend. Dari situ terlihat bahwa sinyal pembalikan sudah mulai muncul.

Tetapi yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah kapan waktu yang tepat untuk melakukan entry atau open posisi?

Dari gambar sudah diberi tanda Level entry sebagai posisi ideal dalam melakukan open posisi. Hal ini berdasarkan pertimbangan breakout yang sudah terjadi.

Untuk menentukan stop loss sendiri juga sudah diberikan keterangan pada gambar beserta level take profit. Dalam menentukan level stop loss bisa melihat posisi titi awak pembalikan dari indikator Parabolic SAR. Sedangkan untuk target profit bisa mengambil posisi resistance terdekatnya atau penerapan money management forex dengan resiko dan reward 1:1.

Secara singkat sebetulnya cara ini sudah bisa dilihat pada gambar. Dengan mempertimbangkan harga breakout, posisi support dan resistance maka level entry tersebut akan kelihatan.

Poin Penting Dalam Menggunakan Indikator Parabolic SAR.

Hal ini sebetulnya menjadi poin paling penting dalam menggunakan indikator trend apapun termasuk Parabolic SAR. Ketika kita sudah melakukan analisis sedemikian rupa dan berharap harga bergerak sesuai prediksi namun dalam kenyataannya harga tidak bergerak sesuai estimasi, hal tersebut bukan berarti menjadi kesalahan dalam sistem trading. Tetapi hal itu merupakan faktor resiko yang tidak bisa dikesampingkan dalam trading forex.

Maka dari itu stop loss menjadi kunci penting dalam menjaga keamanan akun agar tidak mengalami kerugian yang terlalu besar. Dengan mengatur tingkat kerugian melalui nilai Lot yang digunakan, maka kemungkinan besar akun akan aman dan terus berkembang.

Jadi dalam menggunakan indikator Parabolic SAR ini, kita tidak boleh melepaskan faktor resiko. Dalam melihat analisis seperti di atas tidak boleh beranggapan atau menilai hal tersebut lumrah karena melihat peristiwa yang sudah terjadi atau history.

Namun dengan mengamati perilaku indikator pada pergerakan sebelumnya itu merupakan poin penting dalam menilai kinerja indikator itu sendiri. Untuk menggunakannya pada perdagangan berikutnya, faktor yang menjadi benteng pertahanan adalah stop loss. Jadi jangan takut dengan stop loss, justru itu cara aman dalam menerapkan analisis teknikal.

Semoga artikel singkat ini bermanfaat dan bisa membantu Anda dalam menggunakan Indikator Parabolic SAR.

Trading Mudah Banget Dengan MACD

MACD adalah salah satu indikator yang sudah terpasang secara default di metatrader. Indikator ini termasuk dalam golongan indikator oscillator sebagai sinyal terjadinya jenuh jual maupun jenuh beli. Banyak para trader yang menyukai indikator ini karena lebih simpel dan mudah dalam menganlisis sebuah pergerakan.

MACD sendiri singkatan dari Moving Average Convergence Divergence. Bila dilihat dari namanya indikator ini memiliki basis pada moving average atau rata-rata pergerakan pasangan mata uang dalam periode tertentu.

Trading dengan MACD biasanya dilakukan ketika terjadi pola divergence karena pada saat itu sedang terjadi ketidakseimbangan harga. Apa itu divergence dan convergence?

Convergence:

adalah kondisi dimana kecenderungan harga dalam posisi turun sedangkan pada indikator terjadi kenaikan begitu juga sebaliknya, hal ini terlihat pada nilai puncak pada indikator MACD tidak tampak pada grafik harga atau bukan puncak sesungguhnya pada grafik harga.

Divergence:

adalah kondisi dimana terjadi perbedaan antara puncak atau lembah pada indikator dibandingkan dengan puncak atau lembah pada grafik harga. Moment ini membuka peluang untuk terjadi perubahan arah atau penerusan arah.

Dalam variasinya kondisi Divergence dibagi menjadi empat yaitu:

Bullish Divergence.
Bearish Divergence.
Hidden Bullish Divergence.
Hidden Bearish Divergence.

Bagaimana cara trading dengan MACD ketika terjadi empat pola tersebut?

Trading Dengan MACD Saat Ada Pola Bullish Divergence:

Bullish Divergence terjadi apabila harga terjadi penurunan sedangkan indikator terjadi kenaikan dan lembah pada grafik lebih rendah dibanding lembah sebelumnya sedangkan lembah pada indikator MACD lebih tinggi dibanding lembah sebelumnya. Moment ini membuka peluang untuk terjadi perubahan arah trend yang tadinya turun atau bearish menjadi naik atau bullish. Maka posisi yang ideal adalah melakukan buy

Trading Dengan MACD saat Ada Pola Bearish Divergence:

Bearish Divergence terjadi apabila harga terjadi kenaikan sedangkan indikator terjadi penurunan dan puncak pada grafik lebih tinggi dari puncak sebelumnya, sedangkan pada indikator terjadi puncak lebih rendah dibanding puncak sebelumnya. Moment ini membuka peluang perubahan arah yang tadinya naik atau bullish menjadi turun atau bearish. Maka posisi ideal adalah melakukan sell.

Trading Dengan MACD Saat Ada Pola Hidden Bullish Divergence:

Hidden Bullish Divergence terjadi apabila harga cenderung naik dan berlanjut naik sedangkan sebalikanya pada indikator terjadi kecenderungan turun dan lembah pada grafik lebih tinggi dari lembah sebelumnya, sedangkan lembah pada indikator lebih rendah dibanding lembah sebelumnya. Maka posisi ideal adalah melakukan buy.

Trading Dengan MACD Saat Ada Pola Hidden Bearish Devergence:

Hidden Bearish Divergence terjadi apabila harga cenderung turun dan berlanjut turun sedangkan terjadi sebaliknya pada indikator. Puncak pada grafik lebih rendah dibanding puncak sebelumnya dan terjadi sebaliknya pada indikator puncak lebih tinggi dibanding puncak sebelumnya. Maka posisi ideal adalah melalukan sell.
Kesimpulan:

Secara garis besar moment divergensi adalah terjadinya perbedaan antara puncak atau lembah pada grafik dengan puncak atau lembah pada indikator. Bullish Divergence dan Bearish Divergence adalah peluang untuk terjadinya pembalikan arah atau trend sedangkan Hidden Bullish Divergence dan Hidden Bearish Divergence merupakan sinyal untuk terjadinya penerusan arah trend.

Membangun Trading Plan

Anda sudah hampir selesai mempelajari modul edukasi ini. Selamat! Sebentar lagi Anda akan siap untuk terjun langsung di dunia trading dan berhadapan langsung dengan pasar sesungguhnya.
Sebelum Anda terjun langsung ke medan pertempuran sesungguhnya, ada baiknya Anda menyimak baik-baik isi chapter ini.
Salah satu hal penting yang perlu Anda tanamkan di benak Anda jika memang ingin menjadi trader yang sukses adalah: jadilah diri sendiri. Sederhana namun dalam ya?

Apa maksud kalimat tersebut?

Oke. Sebagian besar di antara Anda mungkin adalah trader pemula. Merupakan hal yang lazim jika Anda mencontoh trader lain atau mengikuti cara trading orang lain yang Anda anggap lebih senior daripada Anda. Hal itu tidak salah, namun jangan pernah mengikuti pendapat orang lain secara mutlak.
Setiap trader bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap pasar. Demikian pula cara berpikir, toleransi resiko dan target, tentu berbeda-beda pula. Hanya karena seseorang memiliki metode trading yang bisa mereka jalankan dengan baik dan sukses, belum tentu metode tersebut cocok pula bagi Anda. Dengan kata lain, belum tentu Anda pun bisa mejalankan metode trading tersebut dengan baik dan sukses pula.
Milikilah trading plan Anda sendiri, yang sesuai dengan karakter Anda sebagai trader, dan senantiasa meng-update-nya sejalan dengan pengalaman Anda mempelajari pasar. Kata orang bijak:

“If you fail to plan, then you have already planned to fail.”

Membangun trading plan dan menjalankannya dengan baik sangat erat kaitannya dengan disiplin. Namun disiplin saja tidak cukup. Benar, tidak cukup. Anda harus memiliki kedisiplinan yang super-ketat. Ya, super-ketat! Memiliki kedisplinan yang super-ketat adalah karakter yang paling penting dari seorang trader sukses.

Kedisiplinan yang super-ketat itu Anda butuhkan untuk menjalankan trading plan yang Anda bangun tadi. Trading plan itu sendiri merupakan panduan mengenai apa yang harus Anda lakukan, mengapa, kapan dan bagaimana Anda akan melakukannya. Trading plan melingkupi kepribadian Anda sebagai trader, target pribadi, manajemen resiko dan sistem trading yang akan Anda aplikasikan.

Anda menjalankan trading plan dengan disiplin yang super-ketat, maka Anda akan bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam trading dan dengan sendirinya akan meminimalisir resiko (perhatikan kata “meminimalisir”. Kita tidak menggunakan kata “menghilangkan”). Emosi Anda biasanya akan menguasai diri Anda ketika uang Anda berada di dalam bahaya. Seringkali orang akan membuat keputusan yang irasional di saat-saat seperti itu. Trader yang baik tidak boleh membuat keputusan yang irasional. Trading plan yang baik (dan kedisiplinan super-ketat) akan menjaga Anda dari membuat keputusan yang buruk di saat sulit.

Dengan trading plan yang baik, setiap keputusan yang keluar telah diperhitungkan dengan matang, sehingga Anda akan terhindar dari membuat keputusan yang gegabah dalam situasi yang sulit. Yang perlu dilakukan hanyalah tetap pada rencana semula, yaitu trading plan. Ada kalimat dalam bahasa Inggris yang bisa menggambarkannya dengan mudah: “Stick to the plan!”

#Mengapa Anda Perlu Trading Plan?

Telah disebutkan sebelumnya bahwa trading plan akan melindungi Anda dari membuat keputusan yang gegabah. Selain itu, trading plan akan membuat trading Anda lebih sederhana dibandingkan jika Anda sama sekali tidak memliki trading plan.

Pernahkah Anda menggunakan fasilitas Google Navigation yang berfungsi seperti GPS? Dengan Google Navigation, Anda akan dipandu jika ingin bepergian ke suatu tempat yang belum Anda ketahui sebelumnya. Anda tinggal memasukkan lokasi Anda sekarang dan memasukkan lokasi tujuan Anda. Lalu Google Navigation akan memberikan rute terbaik dan petunjuk arah untuk bisa sampai ke lokasi tujuan Anda tersebut. Anda akan diberi petunjuk rute mana tempuh, misalnya “…in one hundred meters, turn left… continue straight….” dan seterusnya. Anda tinggal mengikutinya sehingga Anda bisa meminimalisir resiko tersesat.

Trading plan Anda berfungsi mirip dengan rute dan petunjuk arah tersebut. Ia akan menunjukkan di mana Anda sekarang berada dan membantu Anda untuk mencapai tujuan Anda sebagai trader, yaitu profit yang konsisten.

Trading tanpa trading plan hampir sama buruknya dengan bepergian tanpa tahu arah dan lokasi tujuan. Tujuan Anda trading adalah meraih profit yang konsisten, namun itu adalah omong kosong belaka jika Anda tidak tahu bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Walhasil, alih-alih memperoleh profit yang konsisten, Anda justru dengan konsisten menghancurkan akun trading Anda.

Dengan adanya trading plan, Anda akan tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda juga akan segera tahu kalau ternyata Anda berjalan ke arah yang salah. Anda akan memiliki standar untuk mengukur performa trading Anda. Anda pun akan senantiasa tahu apa yang harus Anda lakukan jika Anda ternyata “salah arah”.

Trading plan juga akan membantu mengurangi potensi stress dan emosional dalam trading. Bisa sih, trading tanpa trading plan, namun gaya trading Anda akan serampangan. Buy dan sell hanya berdasarkan insting atau sinyal yang tidak jelas. Itu sih bukan trading namanya. Itu sama saja dengan gambling.
Memiliki trading plan memang tidak mutlak akan memberikan garansi bahwa Anda akan sukses. Tetapi paling tidak, dengan memiliki trading plan Anda akan bisa mengevaluasi apa yang salah dengan trading Anda jika Anda gagal.

Pada kenyataannya, kegagalan dalam trading disebabkan oleh karena tidak memiliki trading plan atau tidak menjalankan trading plan dengan baik. Ini fakta.
Mayoritas trader pemula tidak memiliki trading plan. Melalui program ini, Anda akan mencoba untuk menjadi minoritas yang justru bisa bertahan di dunia trading.

#Kenali Karakter Anda

Langkah pertama untuk yang diperlukan untuk membangun trading plan adalah mengenali karakter Anda sendiri. Dasar trading plan Anda adalah karakter Anda sendiri karena Andalah yang akan menjalankan trading plan tersebut. Dengan mengetahui karakter pribadi Anda, maka Anda akan mengetahui trader seperti apa Anda ini. Hal tersebut disebut dengan profil trader.

Jika Anda telah mengetahui profil Anda sebagai trader, Anda akan bisa mengetahui metode trading seperti apa yang cocok dengan karakter Anda. Strategi, sistem, atau metode yang tidak cocok dengan karakter Anda justru akan mengurangi peluang Anda untuk meraih kesuksesan.

#Tetapkan Tujuan

Tetapkan tujuan Anda sebagai seorang trader. Akan lebih baik jika Anda pun memiliki motivasi tertentu yang bisa memacu semangat dan memperkuat komitmen Anda. Seseorang tidak akan sukses sebagai seorang trader jika ia tidak memiliki komitmen serius. Ia akan dengan cepat digilas oleh pasar.
Ingatlah bahwa tujuan Anda melakukan trading tentunya adalah untuk memperoleh profit yang konsisten. Jika tujuan Anda melakukan trading hanya untuk bersenang-senang menguji nyali, maka tujuan tersebut tidak akan bisa berjalan bersama dengan tujuan untuk meraih profit konsisten tersebut. Pada saat tertetu mungkin Anda akan menikmati masa-masa menegangkan ketika transaksi Anda diombang-ambingkan oleh pasar. Namun percayalah, Anda akan sulit untuk bisa menunjukkan “wajah bersenang-senang” itu ketika akun Anda amblas dilibas pasar. Jika memang “bersenang- senang menguji nyali” yang Anda cari, silakan melakukan “rekreasi” semacam bungee jumping atau terjun payung, bukannya trading.

#Tetapkan Target

Sebaiknya Anda tetapkan target keuntungan Anda dengan angka yang eksplisit dan spesifik. Misalnya, $100 per hari, $1,000 per bulan, 20% per bulan, 50% per bulan dan sebagainya. Target yang jelas pada gilirannya akan membantu Anda menentukan strategi yang akan Anda terapkan. Anda pun akan bisa mengevaluasi perkembangan trading Anda, apakah membaik atau sebaliknya.

#Risk Capital

Dunia trading adalah dunia yang keras. Kerugian demi kerugian mungkin saja akan menerpa Anda. Karena itulah Anda perlu menetapkan batasan resiko. Istilahnya adalah risk capital.
Risk capital adalah sejumlah uang yang jika seandainya ”hilang” pun Anda masih akan merasa baik-baik saja. Jika dalam perjalanan trading Anda mengalami loss, maka risk capital inilah yang pertama kali akan pergi meninggalkan akun Anda. Jadi, meskipun uang tersebut hilang, Anda tidak akan kehilangan rumah Anda dan keluarga Anda pun akan baik-baik saja. Dengan demikian, besarnya risk capital ini harus sesuai dengan kemampuan Anda.
Maka dari itu, jangan trading dengan menggunakan uang yang sedianya akan dipergunakan untuk membayar tagihan atau membiayai keperluan hidup sehari-hari. Bayangkan jika seandainya uang tersebut lenyap karena trading Anda merugi, bisa-bisa Anda tidak makan nantinya.

#Tentukan Strategi

Strategi ini berkaitan dengan risk management, money management dan sistem trading. Pada chapter terdahulu Anda sudah mempelajari mengenai sistem trading ini. Nah, pada chapter selanjutnya Anda akan mempelajari money management dan risk management agar sistem trading Anda bisa berjalan seimbang dengan kekuatan modal Anda.
Sebagai contoh, dalam strategi trading ditetapkan jumlah dana yang digunakan setiap kali transaksi, besaran resiko untuk setiap transaksi, target yang ingin dicapai serta sinyal trading apa yang digunakan.
Anda akan mempelajarinya di chapter selanjutnya.

Memadukan Indikator

Anda tentu masih ingat dasar-dasar analisis teknikal yang telah Anda pelajari di awal-awal modul edukasi ini, seperti support/resistance dan trend line. Anda juga telah mempelajari macam-macam indikator teknikal, jenis-jenis pola candlestick dan price pattern. Sekarang Anda akan melanjutkan petualangan dengan berbagai alat bantu analisis teknikal tersebut.

Memadukan indikator yang satu dengan yang lain bisa membantu Anda untuk menemukan perspektif yang lain pada pergerakan harga. Pemaduan ini juga bisa membuat indikator “saling melengkapi”. Hal seperti ini biasa disebut sebagai “sistem trading”. Misalnya, moving average yang pada dasarnya adalah indikator tren dilengkapi dengan stochastic yang merupakan osilator untuk menentukan timing buy atau sell.
Dalam chapter ini, Anda akan melihat contoh-contoh penggunaan indikator yang digunakan bersama-sama dengan indikator lain. Kita tidak akan membahas terlalu banyak, yang akan kita bahas hanya sistem yang sederhana dan populer saja, sebagai dasar untuk membangun sistem trading.

Biasanya, para trader mengkombinasikan dua hingga tiga indikator yang berbeda dalam sistem trading mereka. Keputusan untuk buy atau sell diambil ketika ketiga indikator tersebut telah “mengkonfirmasikan” sinyal yang sama.

Baiklah, tanpa perlu berpanjang-lebar, kita mulai petualangan kita.

1. Pemanfaatan pattern
Ini adalah sistem yang sangat sederhana. Anda hanya perlu  mengenali pola yang muncul untuk memperkirakan pergerakan harga selanjutnya. Tentu saja, untuk bisa mengenali kemunculan pola, Anda harus memperbanyak latihan agar pengamatan Anda semakin jeli.

2. Fibonacci retracement + candlestick/price pattern
Teknik ini bisa dikatakan cukup sederhana. Yang Anda butuhkan hanyalah trend line dan sedikit bantuan dari Fibonacci retracement dan sedikit bantuan dari candlestick dan/atau price pattern.
Sistem ini berpatokan pada tren. Oleh karena itu, tentu saja pemahaman yang baik mengenai tren itu sendiri mutlak diperlukan. Sistem ini juga menggunakan strategi bounce trading yang memanfaatkan level acuan Fibonacci retracement.

Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menentukan tren. Langkah selanjutnya, tarik Fibonaci retracement berdasarkan swing terakhir yang Anda lihat di chart. Kemudian, perhatikan area acuan Fibonacci retracement tersebut, yaitu 38.2%, 50% dan 61.8%.

fibonacci + pattern

Selanjutnya, cari bounce (pantulan) dari area acuan Fibonacci tadi. Konfirmasi yang bisa Anda pergunakan adalah pola candlestick atau pattern.
Jadi, Anda harus menunggu pullback ke area acuan Fibonacci lalu mencari apakah ada konfirmasi pattern bullish/bearish. Pattern/pola tersebut bisa candlestick (morning/evening star, engulfing, dll) atau price pattern seperti double top, double bottom, dan lain-lain.

3. Fibonacci retracement + stochastic oscillator + CCI
Masih dengan Fibonacci retracement, tapi kali ini kita akan memadukannya dengan stochastic dan CCI. Penggunaannya juga cukup mudah. Kita menunggu sampai pullback terjadi ke area acuan Fibonacci, lalu tunggu sinyal buy/sell dari stochastic dan CCI. Sinyal harus muncul dari kedua indikator tersebut untuk memperoleh konfirmasi sinyal yang kuat.
OK. Sistem trading yang dijelaskan di atas hanya beberapa contoh yang bisa Anda pergunakan. Anda bisa bereksperimen untuk memadukan beberapa indikator hingga menjadi sistem trading yang sesuai dengan style trading Anda.

Menganalisa Price Action yang Memberikan Sinyal Palsu

Menganalisa price action terutama yang memberikan sinyal palsu memang perlu dilakukan. Hal ini agar setiap trader bisa lebih berhati-hati dan mengerti bagaimana bersikap dalam trading ketika melihat bentuk-bentuk candlestick yang menyerupai setup price action tertentu.



Pada kegiatan trading forex, terkadang orang akan memperhatikan bentuk-bentuk candlestick yang menyerupai setup price action tertentu karena bisa memberikan sinyal sebuah pergerakan harga. Salah satu bentuk candlestick yang paling populer adalah shooting star. Bentuk ini ditengarai dengan munculnya candlestick yang memiliki ekor panjang serta body kecil sekitar ½ dari panjang ekor tersebut.

Menganalisa Bentuk Price Action.
Pada kesempatan ini saya sudah mempersiapkan sebuah grafik candlestick dengan beberapa keterangan singkat untuk mempermudah pembahasan kita kali ini.

Dari gambar tersebut diatas bisa terlihat bahwa ada candlestick shooting star disusul dengan bearish candlestick. Secara sepintas ketika dua candlestick tersebut muncul maka ada kemungkinan besar harga akan kembali turun entah itu koreksi atau justru pembalikan arah.

Namun dalam kenyataannya setelah munculnya shooting star dan bearish candlestick harga justru tetap naik ke atas. Maka dari itu saya menilai hal ini sebagai sinyal palsu yang dihasilkan oleh setup price action.

Evaluasi Dari Hasil Setup Price Action.
Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba mengevaluasi kenapa price action ini tidak bisa memberikan sinyal downtrend, namun justru harga tetap naik lebih tinggi diatas ekor shooting star tersebut.

Jika kita melihat gambar diatas, hal yang tampak jelas adalah indikator moving average baru saja berpotongan. Moving average 8 dan 9 masih memiliki jarak yang agak jauh sebagai gambaran bahwa trend naik masih cukup kuat.

Setelah shooting  star harga turun sedikit namun tidak berhasil menembus area support terdekatnya dan hal itu terjadi dua kali hingga harga kembali naik melebihi tinggi ekor dari shooting star tersebut.

Harga akhirnya naik menembus resistance dan terus naik untuk menuju area jenuh beli sesungguhnya. Hal ini kadang memang mengecoh para trader ketika mereka melihat price action yang baik tetapi ternyata hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Poin Penting Dalam Melihat Price Action.
Poin Penting yang Bisa Dipetik dari Pengalaman Ini Adalah Sebagai Berikut:
Sebaiknya memakai setup price action ketika berada di area support atau resistance yang kuat. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan action karena munculnya sinyal palsu. Area support dan resistance bisa menjadi tolak ukur untuk terjadinya pembalikan arah karena proses tarik ulur antar penjual dan pembeli untuk menuju sebuah keseimbangan harga.

Sebaiknya price action dipakai ketika selaras dengan arah pergerakan trend. Pada umumnya ketika indikator moving average 8 dan 21 baru saja terjadi perpotongan seperti gambar diatas, maka tidak lama kemudian harga akan melakukan koreksi atau konsolidasi dengan munculnya pola-pola price action seperti shooting star, hammer atau engulfing. Hal ini harus menjadi catatan dan perhatian agar tidak terkecoh dengan pola-pola yang muncul sehingga tetap fokus dengan arah pergerakan trend.
Ketika muncul formasi price action tertentu sebaiknya menunggu sebentar hingga terjadi breakout pada level-level support atau resistance. Kenapa demikian? Karena dengan terjadinya break out, maka sinyal yang diberikan dari price action tersebut akan lebih valid.

Itu tadi beberapa poin penting dalam melihat formasi-formasi candlestick agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan open posisi dalam trading forex. Langkah evaluasi seperti ini penting agar di kemudian hari bila terjadi kondisi yang sama kita sudah bisa mengantisipasi serta mengambil tindakan yang tepat.

Kedisiplinan dalam trading itu sangat penting. Jangan sampai kita selalu melakukan kesalahan yang pernah kita lakukan sebelumnya, maka dari itu dengan mencatat seperti contoh artikel ini dalam bentuk jurnal forex maka lambat laun kita akan memiliki perbendaharaan ilmu yang semakin banyak dan kita akan semakin matang dalam mengambil setiap langkah atau keputusan dalam trading forex.

Semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan bisa menambah informasi bagi teman-teman semua yang sedang sama-sama belajar untuk membaca sebuah pergerakan dan mencari cara terbaik dalam melakukan trading forex.

3 Poin Penting Dalam Trading Forex Agar Tetap Profit

Dalam trading forex kita sering mencari-cari sebetulnya apa sih poin penting yang harus ada dalam trading forex agar kita bisa menghasilkan profit secara konsisten. Hal ini memang sering menjadi perdepatan dan perbedaan argumen bagi beberapa tarder, namun menurut saya 3 poin penting yang harus dimiliki atau dilakukan dalam setiap trading adalah fundamental, analisis teknikal dan menunggu momen yang tepat untuk eksekusi.

Fundamental.

Bagi sebagian trader menganggap fundamental tidak penting dan bahkan ada beberapa trader yang tidak peduli atau tidak tahu tentang berita-berita yang akan muncul pada hari itu. Memang selama teknik yang mereka lakukan bisa menghasilkan profit secara konsisten dan mampu mengembangkan akun mereka secara terus-menerus tentu saja hal tersebut tidak menjadi masalah. Tetapi jika terjadi kesalahan-kesalahan dalam trading yang mengakibatkan loss tentu saja perlu mempertimbangka poin pertama ini yaitu fundamental.

Perlu kita ketahui juga bahwa setiap pergerakan harga sebetulnya dipengaruhi oleh kondisi fundamental baik itu politik, ekonomi dan faktor-faktor lainnya. Jadi menurut saya untuk mempertimbangkan faktor ini tentu saja sangat perlu agar dalam setiap melakukan trading memiliki dasar yang kuat dan mengurangi kesalahan yang tidak perlu.

Untuk belajar atau mengetahui kondisi fundamental terhadap suatau negara maka kita perlu banyak membaca dari berita melalui situs-situs yang terpercaya. Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah kita mencoba mendengar rumor atau pendapat-pendapat ahli tentang kondisi suatu negara. Selain itu kita juga kita mendengarkan apa yang menjadi pendapat mereka tentang data-data ekonomi yang telah rilis baik itu kebeijakan-kebijakan maupun data-data seperti inflasi, tenaga kerja dan lain sebagainya. Dari situ kita akan bisa menyimpulkan tentang kondisi negara tertentu yang ingin kita tradingkan sehingga 1 poin telah kita miliki.

Untuk mempermudah dalam belajar tentang fundamental maka kita tidak perlu melakukan banyak trading dari berbagai pasangan mata uang untuk mempermudah kita dalam melakukan tarding. Sebaiknya cukup melakukan trading dengan beberapa pasangan mata uang tertutama pasangan mata uang mayor seperti EURUSD, GBPUSD, USDJPY, AUSUSD dan beberapa mata uang lainnya.

Dengan menganalisis berita fundamental baik secara data ekonomi yang telah rilis serta pendapat para ahli maka kita bisa menyimpulkan kekuatan antara dua negara yang kita tradingkan.

Analisis Teknikal.

Poin kedua ini adalah hal yang sering dilakukan terutama oleh trader pemula. Analisis teknikal adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan, karena dengan cara inilah kita bisa menentukan arah atau kemungkinan yang akan terjadi berikutnya.

Setelah awal tadi kita telah memahami kondisi fundamental sebuah negara yang ingin kita tradingkan maka selanjutnya kita mulai melakukan analisis secara teknikal. Langkah awal yang paling penting dalam melakukan analisis secara teknikal adalah mencari posisi-posisi support dan resistance agar kita bisa mencari momen yang tepat untuk melakukan trading.

Setelah kita mengetahui posisi support dan resistance maka langkah selanjutnya adalah melihat kekuatan market melalui posisi jenuh jual dan jenuh beli. Hal ini bisa dilakukan dengan indikator oscillator atau melihat formasi price action di area support dan resisitance.

Dalam trading forex dibutuhkan sebuah evaluasi untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari cara trading yang sudah dijalankan. Ada beberapa Poin penting yang perlu dilihat dalam peninjauan tersebut agar bisa memberikan hasil yang bagus untuk bahan trading kedepannya.

Akhir tahun adalah kesempatan yang baik untuk melakukan penilaian dari hasil kerja selama satu tahun. Dengan melihat hasil trading selama satu tahun, maka dimungkinkan seorang trader bisa mengetahui poin kekurangan dan kelebihannya sebagai bahan yang penting untuk perkembangan tradingnya.

Poin Penting Dalam melakukan evaluasi adalah Perkembangan Psikologi, analisis dan money management. Tiga poin penting ini adalah pilar dari evaluasi trading forex yang akan dilakukan.

Poin Penting Pertama Adalah Perkembangan Psikologi.
Psikologi seseorang bisa dilihat jejaknya dengan membuka history atau catatan aktivitas trading baik melalui jurnal forex maupun tool history yang sudah disiapkan dalam metatrader.

Perilaku keluar masuk market dalam tempo tertentu bisa menjadi tolak ukur bagaimana psikologi tersebut telah mempengaruhi hasil trading. Ketika data history tersebut memperlihatkan bahwa perilaku trader lebih stabil dalam melakukan eksekusi maka hal tersebut bisa menggambarkan bahwa trader tersebut sudah mampu untuk mengendalikan tekanan psikologinya.

Namun jika dari data history tersebut banyak terlihat aktivitas keluar masuk market dalam waktu yang berdekatan sehingga menghasilkan kerugian yang lebih besar maka hal tersebut mengidikasikan bahwa trader tersebut belum berhasil mengendalikan dirinya.

Itu tadi poin pertama sebagai tolak ukur evaluasi tahunan dalam trading forex.

Poin Penting Kedua Adalah Perkembangan Teknik Analisis.
Perkembangan teknik untuk melakukan analisis pergerakan harga bisa diukur dari prosentase pertumbuhan nilai akun yang dimiliki oleh trader tersebut. Teknik analisis dikatakan lebih baik jika ada pertumbuhan dari nilai akun yang lebih konsisten dari beberapa waktu.

Hal tersebut bisa dilihat dari data history yang ada dalam metatrader, atau bisa juga dilihat dari catatan jurnal forex yang dibuat oleh trader tersebut.

Catatan mengenai kesempurnaan hasil analisis sebetulnya lebih bagus dan lebih komplit jika dilihat dari catatan jurnal forex, karena disitu seorang trader bisa melihat pola pikir, landasan serta alasan dalam melakukan transaksi. Dari anailisis tersebut maka bisa dilihat bagaimana hubungan dari hasil analisis dan hasil trading apakah memiliki trend yang positif berdasarkan data pertumbuhan akun.
Itu tadi poin kedua untuk melihat bagaiman perkembangan analisis trader tersebut terhadap hasil trading dalam kurun waktu satu tahun.

Poin Penting Ketiga Adalah Perkembangan Money Management.
Melihat perkembangan seorang trader dalam menerapkan money management bisa dilakukan dengan mengitung rata-rata besaran lot yang dipakai serta tingkat resiko yang diterapkan.

Seorang trader dikatakan baik jika dalam melakukan transaksi trading selalu memperhatikan tingkat resiko yang dimiliki. Data ini bisa dilihat oleh trader lewat catatan jurnal forex yang mereka miliki atau juga melewati data history dari metatrader.
Dari catatan tersebut bisa memberikan gambaran seberapa konsisten trader tersebut meletakkan stop loss berdasarkan peraturan yang sudah disepakati dalam setiap trading yang ia lakukan. Jika tingkat resiko tidak diperhitungkan maka bisa dilihat hasil yang terjadi apakah memberikan trend positif atau negatif.

Tiga poin penting tadi adalah susunan pokok pikiran evaluasi tahunan yang dilakukan oleh seorang trader. Sehingga dalam melakukan peninjauan kembali dari hasil tarding selama satu tahun tidak sebatas nilai prosentase keuntungan namun yang lebih penting adalah sikap trader secara psikologi, analisis, dan money management.

Melihat pentingnya evaluasi dalam trading forex, maka jika dilihat dalam poin-poin diatas terlihat bahwa jurnal forex memiliki peranan penting dalam perkembangan hasil trading. Karena dengan jurnal itulah maka trader bisa mengukur kemampuannya serta ketahanan dari sistem yang ia terapkan.

Semakin banyak data yang dimasukan dalam jurnal forex, maka semakin banyak informasi yang bisa diperoleh sebagai bahan evaluasi tahunan. Maka dari itu untuk menjadi trader yang lebih maju dan baik maka harus membiasakan diri dengan mencatat jurnal forex.

Sekarang ini adalah bulan dipenghujung tahun, maka saat ini ketika market akan libur panjang adalah masa yang tepat untuk melakukan evaluasi tahunan dalam trading forex. Tiga poin penting tadi adalah landasannya agar evaluasi tersebut memberikan manfaat serta masukan yang lebih baik.

Tujuan Utama Membuat Jurnal Harian Trading Forex

Tujuan utama membuat sebuah jurnal harian trading forex terkadang masih disalahartikan. Seorang trader masih menganggap aktivitas ini merupakan hal yang tidak penting dan membosankan. Kenapa?

Trading forex adalah sebuah bisnis yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh banyak orang, asalkan mau serius belajar dan mempraktekan teori yang didapat meskipun harus melalui akun demo. Bisnis ini cukup menjanjikan, karena sudah banyak orang yang terbukti berhasil mendapatkan profit dari kegiatan trading forex.

Selama semua mata uang ini belum dikonversikan dalam mata uang bersama di seluruh dunia, maka transaksi jual beli mata uang akan tetap berlangsung. Selama transaksi jual-beli itu ada, maka bisnis forex tetap akan tumbuh dan berkembang.

Seperti kita ketahui bahwa bisnis forex ini awal mula dilakukan secara manual, namun sekarang ini perkembangan bisnis forex cukup bisa dibanggakan karena bisa dilakukan secara online dan dimana saja.

Kembali lagi ke masalah jurnal harian forex. Kegiatan ini sangat penting dan sering dilakukan oleh trader profesional. Namun masih banyak trader pemula yang menyalahartikan. Kenapa bisa dimikian? mari kita ikuti pembahasn kali ini.

Tujua Utama Membuat Jurnal Harian Trading Forex.

Mencari Sistem Trading yang Profitable.
Dalam trading forex, hal yang bisa membuat bisnis ini berkembang dan menghasilkan keuntungan adalah sistem trading. Melalui sistem trading, seorang trader akan mampu mengatur psikologi dan money management.

Pertanyaan sekarang adalah kenapa dengan jurnal harian trading forex, kita mampu menciptakan sistem trading yang profitable?
Iya, karena dengan mencatat semua kegiatan trading baik itu profit maupun loss, kita akan memiliki data yang komplit, serta tahu dimana posisi kita saat memperoleh profit dan kapan posisi kita sedang mengalami loss.

Dengan data tersebut kita bisa melakukan evaluasi baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu kita juga tahu teknik atau posisi mana yang bisa memberikan profit secara konsisten.

Setelah melakukan evaluasi dan memperoleh kesimpulan posisi-posisi yang mampu memberikan profit maka langkah selanjutnya adalah fokus terhadap teknik trading tersebut.

Dengan melakukan beberapa uji coba pada teknik yang bisa menghasilkan profit tersebut, maka barulah kita memperoleh sistem trading yang profitable dengan nilai money management yang sehat serta tekanan psikologi kecil.

Membangun Kedisiplinan Dalam Trading Forex.
Dalam belajar trading forex, kita selalu melihat dari sikap dan kebiasaan yang dilakukan oleh trader profesional.

Kenapa demikian?
Karena trader profesional biasanya akan mengelola sebuah akun yang dananya bisa dibilang sangat besar. Jadi mereka selalu melakukan dengan penuh hati-hati dan disiplin, itulah nilai yang akan kita ambil dari sikap seorang trader profesional.

Dalam trading, sikap disiplin dan hati-hati itu perlu. Karena tanpa sikap tersebut maka jangan berharap akun kita akan selamat dari margin call.

Dengan membuat jurnal harian forex, maka tentu saja kita bisa melihat rambu-rambu atau batasan dimana kita akan masuk market atau tidak. Hal itu bisa kita lakukan jika kita memiliki data record dari kegiatan trading sebelumnya tentang posisi yang menguntungkan dan posisi yang kurang menguntungkan.

Memiliki Profile yang Mempunyai Nilai Jual.
Keahlian dalam melakukan trading forex sebetulnya merupakan spesialisasi pada diri seseorang. Ketika orang mampu mengelola sebuah akun dan melipat gandakan akun tersebut, maka orang itu akan dipakai orang lain atau perusahaan untuk mengembangkan dana mereka dengan sistem bagi hasil.

Kalau begitu dari mana mereka tahu keahlian kita?
Hal itu bisa ditunjukkan dari hasil jurnal kita. Sehingga kita tidak hanya berbicara tanpa data, namun bisa menunjukkan kepada investor bagaimana cara trading yang kita lakukan serta keamanan dari sisi money management.

Setiap investor yang akan menitipkan uangnya tentunya berharap akan memperoleh hasil profit. Kalau kita tidak bisa menjelaskan secara jelas dan memperlihatkan data yang valid, maka investor tersebut pastinya akan ragu dan mengurungkan niat untuk berinvestasi.

Apa untungnya mengelola dana investor?
Bagi Anda yang sudah memiliki keahlian bagus dalam trading forex, dan memiliki catatan jurnal yang bisa dipertanggungjawabkan maka banyak investor yang akan datang kepada Anda. Keuntungan mengelola dana investor tentu saja kita tidak perlu mengeluarkan modal sendiri, selain itu dana investor yang dikelola tentu saja jauh lebih besar dari dana pribadi kita sehingga ketahanan dan peluang untuk memperoleh keutungan akan jauh lebih besar.

Itu tadi 3 hal pokok utama yang bisa kita peroleh dari manfaat sebuah jurnal harian trading forex yang dibuat setiap hari. Meskipun masih banyak manfaat lainnya namun saya tidak akan menyebutkan satu per satu. 3 manfaat utama jurnal forex tadi sudah mewakili dari sekian banyak manfaat untuk kemajuan sistem trading forex kamu. Selamat mencoba!

Kesalahan Trader Pemula yang Membuat Dirinya Kapok

Kesalahan yang dibuat oleh seorang trader pemula bisa membuat dirinya kapok untuk terus mempelajari bisnis ini. Hal tersebut sering terjadi karena kesalahan informasi yang mereka dapatkan dari sumber yang kurang bertanggung jawab.-Jurnalforex.Com.

Kesalahan dalam memahami tentang trading forex kadang bisa membuat orang melakukan hal-hal yang membuat dirinya underestimate dengan bisnis ini. Ketika mengalami kerugian yang cukup besar maka trader tersebut akan mencari kambing hitam atas kerugian yang dialami.

Sasaran empuk sebagai biang masalah terhadap kerugian yang mereka alami adalah bisnis trading itu sendiri. Mereka mengatakan hal-hal yang negatif tentang bisnis ini dan kapok untuk kembali belajar dan mengetahui lebih dalam tentang bisnis forex.

Kesalahan Trader Pemula yang Membuat Mereka Kapok.

1. Terlalu Terburu Untuk Menggunakan Akun Real.
Seperti hal yang pernah diulas pada pembahasan lainnya (Baca: Membangun Psikologi Dengan Akun Demo) bahwa dalam trading forex ada tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap hasil trading yaitu Sistem Trading, Money Management dan Psikologi (Baca: 3 Hal Pokok dalam Trading Forex).

Ketiga hal tersebut di atas, bisa dipelajari melalui akun demo, sebuah fasilitas yang disediakan oleh broker melalui metatrader 4 sebagai alat untuk melatih diri tanpa tingkat resiko apapun.

Namun banyak pemula yang tidak mau memanfaatkan fasilitas ini dengan maksimal, mereka menganggap akun demo berbeda dengan akun real dan akhirnya memutuskan untuk masuk market dengan dana pribadinya.

Hal ini tentu saja sangat beresiko jika mereka belum memiliki sistem trading, money management dan pengendalian psikologi secara matang. Mereka akan mengalami tekanan yang sangat tinggi hingga akhirnya dana yang mereka miliki habis termakan pergerakan pasar.

1. Berganti-ganti Indikator
Kesalahan trader pemula yang kedua adalah sering berganti-ganti indikator karena merasa kurang puas dengan hasil indikator yang dipakai sebelumnya. Mereka akan mencari indikator yang mampu memberikan sinyal dengan akurat dan tidak menyadari bahwa indikator hanyalah alat bantu untuk mendeteksi kemungkinan awal dan masih ada faktor lain yang sangat berpengaruh yaitu money management dan psikologi.

Cara seperti tadi tentu saja akan membuat trader pemula sulit dalam menemukan sistem trading yang betul-betul nyaman dan profitable karena tidak berfokus dalam perilaku indikator tetapi lebih kepada mencari indikator yang siap jadi untuk menghasilkan uang dalam waktu cepat.

3. Mengikuti Gaya Trading Orang Lain.
Trader pemula sebagai orang yang baru mengenal bisnis trading biasanya akan tergiur dengan hasil trading para senior tanpa mengetahui apa yang terjadi sebelum mereka mampu menikmati hasil jerih payahnya.

Mengikuti cara trading orang lain tentu saja tidak membangun sikap mandiri serta melatih baik itu insting, psikologi dan money management. Trader pemula hanya akan menjadi sorang pengekor yang siap kalah ketika seniornya mengalami kerugian yang besar.

Dalam trading forex, besaran modal dan money management sangat mempengaruhi hasil. Sehingga bagi trader pemula yang hanya mengikuti gaya orang lain bisa dipastikan secara psikologi tidak akan berkembang dengan baik.

4. Serakah dan Ingin Cepat Kaya.
Kesalahan trader pemula selanjutnya adalah mereka menginginkan hasil yang cepat tanpa berfikir berapa modal yang mereka miliki. Berbekal informasi dari orang lain bahwa dengan modal kecil bisa untung besar lantas trader pemula ingin segera membuktikan teori tersebut tanpa modal teknik dan psikologi yang benar.

Kondisi serakah dan ingin cepat kaya tersebut tentu saja bisa membuat kerugian yang beruntun bagi trader pemula. Dengan keinginannya untuk cepat kaya lantas mereka melakukan over trading dengan keluar masuk market tanpa menyadari bahwa resiko sedang mengintainya.

5. Tidak Memperhitungkan Tingkat Resiko.
Didasari pada keinginan untuk cepat kaya, biasanya trader pemula sering melakukan kesalahan yaitu tidak memperhitungkan tingkat resiko. Mereka tidak berupaya untuk mengatur tingkat kerugian baik itu secara sistem trading maupun pengaturan nilai besaran lot.

Trader pemula hanya berfokus kepada nilai keuntungan yang akan mereka peroleh ketika melakukan open posisi. Tentu saja ini adalah cara yang salah dan bisa mengakibatkan margin call dan mereka kapok untuk kembali menginvestasikan dananya dalam trading forex.

6. Tidak Disiplin.
Dari beberapa kesalahan tadi diatas, semuanya itu akan terangkum dalam sikap yang tidak disiplin terhadap sistem yang mereka pakai. Trader pemula lebih bersifat spontan karena melihat lonjakan harga yang sifatnya sementara dan bisa berbalik arah sewaktu-waktu.

Kedisiplinan dalam trading sangat penting apalagi dalam menjaga sistem trading yang sudah benar untuk memberikan tingkat tekanan psikologi yang rendah.

Itu tadi beberapa kesalahan yang sering dialami oleh trader pemula sehingga mereka kapok dan tidak mau lagi belajar bisnis trading. Semoga informasi ini bermanfaat dan membangkitkan kembali bagi para trader pemula untuk belajar dengan cara-cara dan benar. Jangan lupa untuk selalu menggunakan akun demo dalam setiap kali belajar membangun sistem trading yang profitable.

Waktu Ideal Untuk Melakukan Trading Forex

Dalam kegiatan trading forex sebetulnya kamu diberikan waktu yang sangat luas yaitu 24 jam non stop selama hari kerja. Kamu bisa melakukan trading kapanpun asal market sedang buka dan kamu terhubung dengan internet. Namun yang menjadi pertanyaan adalah kapan sebetulnya waktu yang ideal untuk melakukan trading forex.

Seperti kamu ketahui bahwa dalam trading forex di bagi menjadi 4 sesi yaitu sesi sydney, sesi tokyo, sesi london dan sesi new york. Untuk mengetahui sesi apa yang sedang berlangsung saat ini caranya cukup mudah, kamu tinggal buka saja di forexfactory.com di bagian grafik pergerakan harga seperti gambar di bawah ini:



Dari gambar tersebut kamu bisa melihat saat ini sedang berada pada sesi pasar apa, hal tersebut terlihat dari garis separator dan label berwarna hijau pada bagian label sesi. Tentu saja sebelum melihat gambar tersebut kamu harus menyetting waktu di forexfactory.com sesuai dengan waktu dimana kamu berada.

Melanjutkan pertanyaan kapan waktu yang ideal untuk melakukan trading forex agar kita bisa lebih mudah membaca pergerakan harga maka saya sudah mempersiapkan gambar EURUSD di timeframe H1 sebagai contoh. Dalam hal menjawab pertanyaan tersebut saya akan menggunakan periode separator dan volume sebagai indikator untuk membantu kapan market tersebut sedang ramai atau sepi. Untuk lebih mudahnya silahkan lihat gambar di bawah ini:

Dari gambar di atas kamu bisa melihat bagian bawah pada indikator volume seperti yang telah saya kasih tanda kotak putih. Waktu tersebut adalah kesempatan yang ideal untuk melakukan trading forex karena pasar sedang ramai dan pergerakan harga cukup kuat dibanding waktu yang lain. Jika dilihat dari sesi yang ada maka market tersebut berada pada sesi london dan sesi new york.

Garis periode separators dan grid akan membantu kamu lebih mudah untuk melihat saat yang tepat. Dari gambar di atas kamu bisa melihat bahwa waktu yang ideal untuk melakukan trading forex adalah 2 kotak grid setelah garis separator hari itu. Lebih jelasnya kamu bisa melihat kotak putih bagian bawah pada indikator volume, disitu selalu dimulai pada 2 kotak grid setelah periode separators. Untuk menyesuaikan antara kotak grid dengan periode separators kamu bisa melakukannya dengan klik zoom out atau zoom in pada grafik metatrader kamu sehingga mencapai garis yang sama.

Setelah kamu mengetahui waktu yang ideal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk melihat pergerakan harga dengan menggunakan indikator-indikator yang ada pada metatrader. Lakukan trading atau masuk market pada kesempatan yang tepat dengan memperhatikan support dan resistance sebagai area break out sehingga kamu tidak akan kehilangan moment yang baik untuk memperoleh profit.

Itu tadi beberapa keterangan atau cara singkat untuk mengetahui waktu yang baik untuk melakukan trading atau masuk market sehingga kamu tidak terlalu jenuh melihat harga yang cenderung sedikit bergerak pada sesi yang lain dan tentu saja hal tersebut akan merugikan kamu sendiri dan bisa berujung pada salah langkah atau estimasi. Selamat mencoba!

Bermain Jangka Pendek Di Timeframe H1

Bermain trading dalam jangka pendek di timeframe H1 memang menjadi favorit banyak trader. Hal ini karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target relatif lebih pendek dan bisa dilakukan tiap hari sebagai daily trader.

Timeframe H1 menjadi alternatif trading dengan jangka pendek. Banyak trader yang memakai timeframe ini karena sifatnya yang cepat dalam mencapai target dan bisa dilakukan setiap hari. Pada kesempatan ini saya ingin mencoba memberikan gambaran trading menggunakan timeframe H1.

Indikator yang dipakai dalam trading kali ini masih sama yaitu moving average, zigzag dan indikator oscillator yaitu rsi, macd dan stochastic oscillator.

Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa kondisi bearish divergence telah terbentuk dari indikator macd. Dengan munculnya harga tertinggi baru lebih tinggi dari harga tertinggi sebelumnya pada grafik candlestick sedangkan pada indikator macd terjadi sebaliknya maka ada kemungkinan harga akan turun menuju support di bawahnya.

Momen untuk melakukan sell ini menjadi lebih jelas ketika harga berhasil menembus batas bawah pada garis trend line (lihat gambar break out). Break out ini memberi sinyal bahwa kekuatan market mulai pudar untuk melakukan beli dan berbalik turun untuk aksi jual.

Pertimbangan berikutnya adalah indikator oscillator sendiri yaitu pada macd batang histogram mulai lepas dari garis macd. Pada indikator rsi secara nyata memang belum memberikan penembusan pada level 50 dan sedang melakukan konsolidasi sehingga ada keraguan sedikit untuk melakukan aksi sell. Keraguan tersebut bisa ditutup dengan munculnya persilangan pada indikator stochastic oscillator yang mengarah ke bawah sebagai indikasi harga akan turun.

Dengan munculnya berita USD yang bersifat positif namun tidak memberikan nilai yang ekstrim maka hal tersebut memberi dorongan market untuk melakukan jual pada jangka pendek di pasangan mata uang AUDUSD pada timeframe H1 malam hari ini….
Setelah melakukan aksi jual pada timeframe H1 tadi malam, harga justru merangkak naik. Kenaikan ini diakibatkan konsolidasi harga sementara hingga  menyentuh garis trend line dibawah (lihat gambar 2). Setelah harga tidak berhasil menembus resistance diatas maka harga kembali turun hingga menyentuh target profit.

Peristiwa ini tentu saja memberikan pelajaran baru pada saya dalam melakukan trading forex. Meletakkan stop loss menjadi penting untuk mengantisipasi pergerakan harga yang terjadi diluar prediksi. Batas maksimal stop loss ideal yang bisa diterapkan adalah harga tertinggi sebelumnya dengan memberi selisih beberapa pips untuk ruang gerak spread yang ada.

Dalam kasus trading kali ini, pola bearish divergence mampu memberikan profit dalam jangka pendek di timeframe H1. Dengan memadukan antara indikator moving average dan zigzag serta indikator oscillator lainnya mampu memberikan gambaran yang lebih jelas dalam memprediksi arah pergerakan harga.

Menjadi daily trader memang gampang-gampang susah. Di satu sisi kita bisa memperoleh hasil dalam rentang waktu yang lebih cepat, namun dengan seringnya keluar masuk pasar justru semakin memperbesar tingkat resiko kerugian.

Oleh sebab itu ketika melakukan trading di timeframe apapun, hal yang paling penting adalah mengukur tingkat kerugian dengan balance yang kita miliki. Jangan sampai resiko yang harus ditanggung jauh lebih tinggi hingga mengancam saldo kita sendiri.

Beberapa kali saya selalu mengingatkan bahwa bisnis forex adalah bisnis real yang harus dikelola secara benar baik sistem trading maupun money management. Oleh sebab itu jangan terlalu bernafsu agar cepat memperoleh hasil yang besar dalam waktu singkat, karena hal tersebut akan membuat trading kita akan semakin beresiko dan berakibat kerugian. (smoga bermanfaat....)

Cara Memahami Arah Trend Pergerakan Harga Forex

Sulit memahami sebuah arah trend dalam pergerakan harga forex memang sebuah hal yang biasa. Hal ini dikarenakan kita belum menemukan rule yang benar dalam membaca sebuah arah trend.

Setiap kali kita akan melakukan trading forex, biasanya yang dicari pertama kali adalah arah trend. Namun begitu kita melihat arah trend dari timeframe H1 sampai D1 terjadi perbedaan yang mencolok. Seperti H1 sedang naik dan H4 sedang turun, maka akhirnya kita bingung mana sebetulnya trend yang paling benar.

Pertanyaan tersebut sering diajukan oleh trader pemula seperti saya ini, ketika melihat pergerakan arah trend yang tidak sama antara timeframe H1 dan H4 akhirnya kita bingung dan mengambil keputusan yang salah dalam trading forex.

Terus bagaimana Cara memahami arah trend itu sendiri secara benar?
Pada kesempatan kali ini saya tidak akan berdebat tentang mana yang benar antara timeframe kecil atau timeframe besar yang lebih berpengaruh dalam mengatur sebuah pergerakan jangka panjang.

Dalam memahami timeframe kecil dan timeframe besar dalam pengaruhnya terhadap arah trend, saya akan menganalogikan sebagai berikut:

 “Ibarat sebuah pipa paralon yang bisa kita bengkok-bengkok dengan dipanaskan terlebih dahulu hingga membentuk sebuah pola zigzag tidak beraturan, maka untuk menganalogikan sebuah arah trend adalah ketika pangkal paralon itu berada diatas ujung daripada paralon tersebut maka otomatis arah trend sedang terjadi penurunan atau downtrend begitu juga sebaliknya untuk posisi uptrend.

Jika kita masukan air kedalam paralon tersebut maka aliran air akan turun dari atas ke bawah karena sedang terjadi downtrend atau penurunan. Namun jika terjadi uptrend dengan pangkal pipa dibawah maka air harus disemprotkan ke atas hingga tercurah pada ujung paralon yang berada di atas.

Kemudian bagaimana kita menganalogikan timeframe besar dengan timeframe kecil? Dari pengandaian di atas tadi, saya menggambarkan bahwa timeframe besar adalah paralon itu sendiri, sedangkan timeframe kecil adalah air yang mengalir dalam paralon tersebut. Jadi meskipun timeframe kecil itu berputar-putar namun ia tetap bergerak dalam batasan dinding paralon dan mengalir ke bawah menuju ujung paralon tersebut (posisi downtrend)”.

Itu tadi gambaran singkat tentang analogi sebuah pergerakan antar timeframe. Dengan begitu maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa dalam membaca arah trend yang benar adalah melihat timeframe yang lebih besar terlebih dahulu, karena itu merupakan acuan dasar yang akan kita pakai dalam melakukan trading forex. Baru setelah kita melihat arah trend di timeframe besar, barulah kita menunggu momen yang pas untuk masuk market melalui timeframe yang lebih kecil untuk menuju ujung timeframe yang lebih besar.

Sebagai contoh:
Apabila dalam timeframe D1 sudah terbaca bahwa trend sedang naik, maka posisi terbaik untuk masuk market adalah ketika terjadi jenuh jual pada timeframe H4 sehingga kita memperoleh harga yang lebih murah untuk kita beli dan akan naik mengikuti trend D1.

Itu tadi gambaran singkat bagaimana kita memahami sebuah pergerakan arah trend baik itu pada timeframe besar maupun timeframe yang lebih kecil. Dengan mengetahui arah trend dengan benar, maka diharapkan kita tidak melalukan banyak kesalahan dalam trading karena salah dalam mengambil posisi awal. Selamat belajar!

2 Indikator Forex Paling Akurat dan Terbaik Di Dunia

Saat ini banyak sekali trader yang sedang mencari indikator forex terbaik dan paling akurat. Hal ini terlihat dari jumlah volume pencarian di google search engine yang terus meningkat. Mereka mulai browsing ke website lokal maupun luar negeri dengan harapan memperoleh indikator forex terbaik dan gratis.

Halo sobat sekalian, mungkin saat ini kamu juga sedang mencari indikator yang paling akurat di dunia. Kegagalan demi kegagalan dalam trading memaksa kamu mencari cara agar bisa sukses melalui bisnis forex ini.

Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang indikator forex yang paling bagus dan tidak pernah loss, saya akan mengajak kalian untuk melihat lebih dalam kenapa kamu bisa mengalami loss.

Ada dua hal pokok yang menjadi alasan utama seorang trader selalu mengalami loss yaitu:
- Tidak sabar menunggu momen.
- Serakah.

Dua hal diatas tadi adalah masalah utama yang susah untuk dikendalikan oleh seorang trader pemula. Maka dari itu alat yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah tersebut adalah:
- Money management dan
- Psikologi.

2 faktor terbaik dan paling akurat adalah dua hal tadi yaitu money management dan psikologi, memang ini bukan indikator secara rumus ilmiah tetapi 2 faktor tadi bisa menjadi indikator awal untuk mendeteksi diri kamu dalam menjalani trading forex.

Indikator forex terbaik di dunia, berbicara tentang indikator forex terbaik di dunia sebetulnya kita sedang membicarakan dua kelompok besar indikator itu sendiri yaitu :
- Indikator oscillator dan
- Indikator trend.

Dari sekian banyak indikator yang telah di modifikasi, sebetulnya muaranya berasal dari dua macam indikator tadi oscillator dan trend. Oscillator memiliki peranan untuk mengetahui area jenuh jual maupun jenuh beli sedangkan trend berfungsi sebagai alat deteksi dominasi trend yang sedang berlangsung.
Mengenai indikator forex paling akurat dan terbaik , sebetulnya metatrader 4 sendiri sudah menyediakannya dengan mengelompokan menjadi beberapa kelompok diantaranya adalah oscillator dan trend.

Untuk indikator terbaik gratis yang masih dipakai oleh banyak trader sampai saat ini adalah moving average, stochastick oscillator dan RSI. Indikator tersebut sudah terpasang secara default di aplikasi metatrader 4 dan bisa dipakai untuk trading dengan baik.

Jika kamu bisa memanfaatkan indikator tersebut dengan baik, maka tidak mungkin kamu akan mengalami loss besar asal dibarengi dengan money management yang baik dan psikologi yang tenang.

Mengenai indikator forex paling baik dan paling akurat hingga saat ini belum ada yang berhasil menciptakannya karena setiap indikator memiliki kelemahan dan kelebihan. Setiap trading pasti pernah mengalami loss meskipun memakai indikator berbayar sekalipun.

Namun jika kamu mau terus belajar tentang psikologi dan money management maka teknik atau indikator yang kamu pakai akan menghasilkan profit yang konsisten meskipun hanya memakai indikator bawaan metatrader 4 secara gratis. (smoga bermanfaat…)

5 Aplikasi Forex Terbaik Di Android Saat Ini

Aplikasi forex terbaik di android saat ini ada beberapa macam. Dari aplikasi tersebut ada beberapa aplikasi yang bisa menjadi pilihan terbaik untuk kegiatan trading.
Apa saja itu? Ikuti pembahasan kali ini.

Perkembangan teknologi selalu memunculkan inovasi baru dan memberi manfaat lebih bagi masyarakat. Dulu orang hanya mengenal komputer/laptop, kini semua bisa menikmati keunggulan teknologi smartphone, telephone pintar yang memiliki berbagai macam aplikasi menarik.

Bagi pelaku bisnis forex, kehadiran smartphone ini sangat memudahkan mereka untuk melakukan trading.

Dari berbagai software forex trading yang bermunculan, ada beberapa aplikasi yang sangat populer dan membantu dalam kegiatan trading yaitu:

Aplikasi Metatrader 4 Untuk Android.

Aplikasi forex terbaik untuk android ini muncul sejak tahun 2003 di bawah lisensi Metaquote Software Corp. Kelebihan dari metatrader ini adalah bisa digunakan untuk bermacam-macam broker dalam satu aplikasi. Sehingga bagi kamu yang memiliki lebih dari satu broker bisa menggunakan aplikasi trading ini secara bersamaan.

Cara menggunakan aplikasi ini cukup mudah, hampir sama dengan software metatrader berbasis windows. Untuk mengatur posisi buy atau sell dapat dilakukan dengan hanya satu kali klik. Kelebihan lainnya aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan beberapa indikator umum seperti moving average, fibbonachi retracement, rsi dan lain sebagainya.

Secara mobilitas, aplikasi ini memiliki kemudahan karena bisa dibawa kemana-mana bersama smartphone kamu. Sehingga bagi orang yang memiliki banyak aktivitas sangat terbantu sekali dengan adanya metatrader 4 untuk android ini.

Kekurangan dari aplikasi trading forex untuk android ini adalah belum dilengkapi dengan fasilitas costum indikator. Sehingga kita tidak bisa memasukan indikator baru di dalam aplikasi ini.

Kebanyakan trader memanfaatkan aplikasi ini untuk memantau pergerakan open posisi mereka yang sedang berjalan dan melihat kondisi market yang sedang berlangsung. Bagi kamu yang memiliki teknik sederhana dalam trading bisa juga menggunakan aplikasi trading ini untuk melakukan open posisi.

Aplikasi Forex Factory Calendar Untuk Android.

Untuk aplikasi trading forex yang satu itu, hampir semua trader telah mengenalnya. Dalam situs yang sangat terkenal yaitu www.forexfactory.com, trader selalu mencari informasi berita ekonomi terbaru melalui situ s ini.

Namun sayang dalam aplikasi android, data yang diberikan tidak sekomplit situs resminya. Dalam aplikasi android, kita hanya bisa melihat calendar ekonomi yang akan dirilis dan telah dirilis.

Bagi seorang trader, data ekonomi sangat penting untuk keperluan trading. Mereka menunggu rilis data untuk melihat peluang dari kondisi ekonomi suatu negara. Maka dari itu, aplikasi ini sangat membantu untuk mendapatkan informasi fundamental dengan cepat.

Bagi kamu yang sedang berpergian dan tidak berada di depan laptop, aplikasi ini bisa mempermudah kamu menerima informasi terbaru.

Aplikasi Investing.Com Untuk Android

Untuk situs yang satu ini, saya pribadi ikut mengidolakannya. Karena melalui situs ini saya memperoleh informasi terbaru tentang berita ekonomi dan analisis atau pendapat para ahli tentang kondisi ekonomi negara tertentu.

Informasi yang diberikan cukup beragam dan bisa menjadi bahan referensi untuk melakukan analisis secara fundamental. Jika informasi tersebut dipadukan dengan analisis teknikal yang kita lakukan maka akan memberikan peluang profit yang lebih besar.

Kini situs tersebut telah memiliki aplikasi android, sehingga kamu yang ingin selalu update tentang berita ekonomi bisa download aplikasi trading forex ini di google playstore.

Investing.com ini juga bisa dibuka dalam versi bahasa Indonesia, sehingga kita lebih mudah untuk menangkap pesan atau berita yang baru saja masuk. Saya sendiri merekomendasikan kamu untuk memiliki aplikasi ini guna menunjang kegiatan trading forex.

Aplikasi Fx Street Untuk Android.

Software trading forex yang satu ini hampir sama dengan Investing.com, Mereka selalu memberikan update berita ekonomi terbaru serta pendapat para ahli tentang potensi pergerakan harga mata uang tertentu.

Di sini juga dilengkapi dengan kalender ekonomi yang bisa membantu kamu untuk menerima data terbaru kondisi fundamental suatu negara.

Aplikasi Fx street bisa menjadi alternatif bagi kamu jika kurang puas dengan Investing.com. Fx Street biasanya juga menjadi acuan berita di forexfactory.com. Sehingga kualitas berita dan analisis para ahli yang tergabung dalam website tersebut tentu saja sudah terpercaya.

Fungsi aplikasi seperti ini sebetulnya dipakai untuk membantu kita disela-sela pekerjaan atau rutinitas lainnya agar selalu tersambung dengan kabar terbaru yang mungkin memiliki dampak kuat terhadap pergerakan mata uang negara tertentu.

Aplikasi Forex Dairy Untuk Android.

Aplikasi forex terbaik yang satu ini ditujukan bagi kalian yang ingin selalu mencatat kegiatan trading setiap hari. Software ini berbayar dengan harga yang cukup murah, namun bagi kalian yang ingin mencoba terlebih dahulu ada versi aplikasi demo.

Manfaat dari aplikasi ini adalah melatih kita untuk selalu tertip dan disiplin dalam menerapkan sistem trading yang sudah disusun baik dari segi pengendalian resiko maupun pengaturan target profit.

Dengan aplikasi ini, kita lebih mudah untuk melihat perkembangan sistem trading dan menjadi bahan evaluasi agar sistem yang dibangun semakin sempurna.

Itu tadi 5 Aplikasi trading forex di android yang bisa kita pakai untuk mendukung kegiatan trading. Semoga informasi ini bermanfaat

Jumat, 10 Agustus 2018

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator Dengan Benar

Cara Membaca grafik indikator stochastic oscillator perlu dilakukan dengan benar. Pemahaman yang terlalu dangkal bisa mengakibatkan kesalahan dalam membaca indikator ini. Seorang trader perlu memahami kerangka berpikir dengan benar agar bisa menggunakan indikator stochastic oscillator secara tepat.

Secara sepintas indikator ini sangat mudah untuk dipahami, karena untuk membaca indikator stochastic oscillator tidak perlu menggunakan pengetahuan khusus. Secara awam orang akan bisa melihat dimana harus membuka posisi buy atau sell.

Indikator ini memiliki 2 nilai variabel yang memiliki peranan penting yaitu %K dan %D. Nilai %K diperoleh dari persentase perbandingan antara selisih harga pembukaan terhadap harga terendah dengan harga tertinggi terhadap harga terendah dalam periode tertentu. Sedangkan untuk nila %D diperoleh dari nila SMA dari harga %K. Secara default biasanya indikator ini sudah di setting dengan angka %K=5 dan %D=3.

Fungsi Indikator Stochastic Oscillator Dalam Trading Forex.
Secara umum indikator ini dipakai untuk mendeteksi area jenuh jual dan jenuh beli. Melalui level batas atas dan batas bawah sinyal dari indikator stochastic oscillator dipakai untuk melakukan buy ketika berada di level bawah dan melakukan sell ketika di level atas.

Menurut kebiasaan umun nilai level ideal untuk batas bawah dan batas atas sendiri adalah 20 dan 80. Untuk level tengah sendiri dipakai ukuran 50 untuk membaca bobot dari pergerakan harga setelah berada di bawah level 50 atau di atas level 50.

Kesalahan Dalam Membaca Indikator Oscillator.
Untuk memaksimalkan sinyal yang lebih valid trader biasanya akan melakukan setting pada nila %K dan %D tersebut. Namun dari beberapa perilaku trader tersebut mereka akan mencari angka yang paling tepat untuk mendeteksi secara cepat perpotongan %K dan %D disesuaikan dengan proses pembalikan pada candlestick. Hal ini biasanya dilakukan pada timeframe yang kecil seperti M15 atau M30 dengan harapan memberikan sinyal dengan cepat sehingga trader tersebut tidak ketinggalan momen untuk melakukan buy atau sell.
Pola pikir seperti ini sebetulnya kurang tepat, karena secara umum indikator dalam trading forex termasuk stochastic oscillator adalah hasil perbandingan rara-rata dari data yang sudah terjadi dalam kurun waktu tertentu. Sehingga dengan timeframe yang lebih pendek maka data yang dikumpulkan juga semakin sedikit sehingga sangat riskan sekali terjadi data invalid atau noise dalam mengambil kesimpulan hasil.

Oleh sebab itu sebaiknya pemakaian indikator stochastic oscillator dipakai pada timeframe H1 ke atas agar memberikan sinyal yang lebih valid. Indikator ini tergolong indikator yang sangat sensitif karena lebih cepat memberikan sinyal overbought atau oversold dibandingkan indikator oscillator lainnya.

Sifat sensitif ini bisa menjadi pisau bermata dua, kadang memberikan keuntungan namun kadang juga bisa memberikan sinyal yang palsu.

Oleh sebab itu dalam praktek trading, indikator stochastic ini harus dipadukan dengan oscillator lainnya seperti MACD atau RSI untuk memberikan sinyal yang lebih jelas sehingga tidak terjadi kesalahan dalam membaca indikator tersebut.

Cara Umum Menggunakan Indikator Stochastic Oscillator.
Secara umum indikator stochastic oscillator dipakai untuk melakukan buy ketika telah terjadi oversold yang ditunjukkan dengan indikator stochastic telah memasuki di bawah level 20. Begitu juga sinyal sell ditunjukkan dengan indikator stochastic telah memasuki diatas level 80 sebagai tanda overbought.

Namun dalam prakteknya, seorang trader akan mencari perpotongan sedini mungkin untuk masuk pasar. Padahal dalam posisi ideal untuk melakukan sell adalah ketika grafik stochastic oscillator telah keluar dari level 80 dan melakukan buy ketika sudah keluar dari level 20 sebagai indikasi telah berlalunya level overbought maupun oversold.

Kalau dilihat dari contoh gambar diatas sebetulnya juga memperlihatkan bahwa indikator ini sering memberikan sinyal area jenuh jual dan beli pada posisi koreksi sehingga poin untuk masuk dan keluar pasar terkadang sangat cepat dengan pergerakan poin yang pendek.

Untuk memaksimalkan indikator stochastic ini, sebaiknya digabung dengan indikator oscillator lainnya agar area jenuh beli atau jenuh jual tersebut betul-betul menjadi moment pembalikan arah tidak

Dengan menggabungkan area support dan resistance tentu saja akan memberikan hasil yang lebih valid dengan mengetahui level-level pembalikan arah.

Kesalahan sinyal yang diberikan oleh indikator stochastic kebanyakan diakibatkan karena setting %D dan %K yang telalu pendek serta digunakan pada timeframe yang sangat pendek.

Itu tadi beberapa catatan singkat bagaimana membaca dan mempergunakan indikator stochastic oscillator dengan benar agar lebih memberikan hasil yang lebih baik dan konsisten dalam meraih profit dalam trading forex. Dengan banyak berlatih dan mempelajari segala seluk beluk indikator tentu saja akan meberikan pengetahuan serta tehnik trading yang lebih baik.

Cara Trading Dengan Sinyal Death Cross Atau Golden Cross

Dalam trading forex kita sudah mengenal istilah scalping, daily trading maupun swing. Untuk kasus trading menggunakan sinyal moving average death cross maupun golden cross, teknik scalping kurang bagus apabila menggunakan sistem ini. Karena sinyal dari perpotongan indikator moving average ini lebih bersifat lamban dan lebih bagus kalau diterapkan untuk strategi daily trading atau swing.

Perpotongan indikator moving average yang dimaksudkan disini adalah perpotongan antara indikator moving average periode panjang dengan periode yang lebih pendek. Semisal dalam kasus yang akan kita bahas ini, saya menggunakan perpotongan antara Eksponensial Moving Average (EMA) 8 dan (EMA) 21. Untuk nilai periode itu sendiri bisa kalian modifikasi berdasarkan pengalaman masing-masing yang penting mampu memberikan sinyal yang lebih baik.

Sebelum kita belajar tentang teknik death cross maupun golden cross. Sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu death cross dan golden cross.

Apa itu death cross?
Death cross adalah sebuah sinyal penurunan atau downtrend yang dihasilkan dari perpotongan antara moving average periode panjang dan periode pendek dengan posisi indikator moving average periode panjang berada diatas periode pendek.

Apa itu golden cross?
Golden cross adalah kebalikan dari posisi death cross yaitu perpotongan indikator moving average periode panjang dan periode pendek dengan posisi indikator moving average periode panjang berada di bawah periode pendek. Sinyal yang dihasilkan dari posisi golden cross sendiri adalah momen naik atau uptrend dari suatu pergerakan pertukaran mata uang.

Sinyal death cross dan golden cross memang sangat mudah untuk dikenali, begitu terjadi perpotongan antara moving average periode pendek dan panjang maka momen death cross atau golden cross telah terjadi. Namun dalam kondisi real dalam trading forex sinyal tersebut kadang masih bersifat semu karena ada kemungkinan harga kembali naik atau turun sehingga sinyal yang dihasilkan kurang begitu valid.

Untuk menghindari kesalahan sinyal dari momen death cross maupun golden cross sendiri, kita bisa memakai alat bantu yaitu level-level support dan resistance untuk mempertegas arah pergerakan harga.

Kenapa kita butuh level tersebut?
Seperti kita ketahui bahwa cara kerja indikator yang ada selama ini bersifat sebagai sinyal awal atau tanda-tanda awal tentang sebuah pergerakan. Sedangkan level support dan resistance adalah sebagai pagar pembatas yang akan menjadi alat penegasan sebuah trend pergerakan harga.

Ketika harga tidak berhasil menembus support maka harga akan kembali ke atas dan jika harga tidak berhasil menembus resistance maka harga akan kembali turun. Hal-hal inilah yang menjadi alasan kenapa sistem death cross atau golden cross ini tidak cocok untuk sistem scalping.

Untuk lebih jelas tentang pembahasan kita kali ini, saya sudah mempersiapkan gambar khusus untuk menjelaskan kasus ini.

cara trading forex; sinyal death cross; sinyal golden cross;
Coba kita perhatikan sekarang pada gambar di samping, dalam gambar tersebut nila EMA 8 berwarna merah dan EMA 21 berwarna biru. Kalau kita jeli mengamati sebuah pergerakan yang terjadi, disitu terlihat bahwa momen death cross dan golden cross akan menjadi valid ketika sudah melewati level-level support maupun resistance.

Dari gambar tersebut level support dan resistance berada pada area yang ditandai dengan munculnya lingkaran merah kecil. Coba kita perhatikan lebih detail lagi bahwa ketika harga sudah terjadi death cross maupun golden cross namun tidak berhasil menembus support maupun resistance maka sinyal tadi menjadi mentah kembali. Hal ini yang juga menjadi alasan kenapa sistem ini lebih cocok dipakai untuk daily trading maupun swing.

Kesalahan yang sering terjadi dalam trading forex adalah memaksakan sinyal ini untuk trading dalam jangka pendek sehingga ketika harga terpantul muncul kecemasan karena takut terkena stop loss atau harga berbalik arah lebih jauh.
Maka dari itu untuk mengurangi kesalahan dalam membaca sinyal tersebut perlu memperhatikan rambu-rambu tadi seperti support dan resistance. Kemudian karena trading ini bersifat daily trading atau swing maka kekuatan trading tersebut berada pada nila batas resiko atau stop loss.

Kenapa nilai stop loss yang paling penting?
Hal yang perlu ditekankan sebagai pemain daily trading atau swing adalah jangan terlalu memperhatikan bentuk candlestick satu demi satu ketika open posisi sudah terjadi. Karena hal tersebut akan membuat kecemasan yang luar biasa dan bisa berbuntut pada cut loss dan kerugian.

Langkah awal yang baik adalah menentukan nilai resiko yang sudah pasti siap untuk ditanggung. Bisnis ini layaknya bisnis real yang harus mengeluarkan modal dan siap untuk rugi maupun untung. Namun tentu saja tujuan dan harapan kita tetap pada keuntungan yang lebih banyak.

Nilai resiko tersebut bisa diatur dengan menghitung jarak antara open posisi dengan area ideal stop loss dan menyesuaikan besaran lot yang dipakai. Hal tersebut pernah saya bahas dalam mengatur sebuah money management.

Kemudian setelah open posisi apa yang harus kita lakukan?
Pertama yang harus dilakukan adalah meninggalkan layar metatrader, karena daily trading atau swing pasti membutuhkan waktu untuk setup harga dan bergerak sesuai dengan prediksi. Apabila kita tetap terpaku di layar komputer berjam-jam maka emosi atau psikologi kita akan tertekan dan akhirnya justru melakukan kesalahan yang tidak perlu. Ingat, kita sudah mengatur nilai kerugian yang siap untuk di tanggung, ini bisnis!.

Kemudian jangan memperhatikan bentuk candlestick satu persatu dalam timeframe yang kecil semisal H1 ke bawah. Sebaiknya kita melihat dalam periode lebih lama yaitu H4 ke atas, agar analisis kita lebih akurat dalam membaca pergerakan harga.

Perhatikan momen-momen fundamental yang berpengaruh, namun jangan terlalu panik ketika data fundamental tidak begitu menggembirakan karena sifat fundamental adalah sementara dan yang kita lakukan adalah daily trading atau swing.

Nah, poin yang terpenting yang perlu dipahami bahwa psikologi market cenderung lebih dominan dibanding berita-berita fundamental yang bersifat sementara. Hal ini bisa dipahami bahwa psikologi market dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah pelaku pasar yang melakukan buy atau sell. Ketika sebagian besar melakukan buy maka harga akan naik dan sebaliknya.

Memang betul kadang psikologi market sangat dipengaruhi oleh berita fundamental, tetapi itu dalam range waktu yang tidak terlalu lama. Sebagai contoh jika hari ini USD bagus maka EURUSD akan turun dan jika besok USD jelek maka EURUSD akan naik.

Namun dalam kerangka waktu yang lebih lama atau cara pandang yang lebih lebar maka momen naik turun tadi menjadi bersifat sementara dan pergerakan tetap memiliki trend yang dipengaruhi oleh psikologi market dan pada titik tertentu psikologi tersebut menemukan titik jenuh sehingga harga kembali koreksi atau berbalik arah.

Kemudian dari mana kita tahu sebagian besar pelaku pasar melakukan buy atau sell? Yaitu dengan momen break out atau tertembusnya level support atau resistance.

Ketika support berhasil tertembus maka psikologi market sedang dominan untuk melakukan sell, dengan pengaruh ini maka orang mulai berbondong-bondong untuk ikut melakukan sell sehingga harga akan jatuh lebih dalam begitu juga sebaliknya untuk momen penembusan resistance. Hal ini yang menjadi alasan kenapa sinyal death cross dan golden cross akan lebih akurat jika dipadukan dengan sinyal break out pada level support dan resistance.

Hal ini memang kadang sulit dipahami apalagi kalau kita sering bermain scalping, namun dengan berlatih secara swing atau daily trading, maka kita bisa lebih mengerti bagaimana trend, support dan resistance, psikologi market, fundamental itu menjadi satu kesatuan yang berpengaruh pada sebuah pergerakan harga.